tirto.id - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia bersama keluarga pada hari Rabu (21/2/2018). Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara FPI, Slamet Maarif, saat konferensi pers di kantor Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Senen, Jakarta.
Slamet menegaskan, Rizieq akan ditemani keluarganya dan beberapa anggota Panitia Penyambutan Imam Besar (PPIB) 212. Ia mengklaim, ada beberapa anggota yang pergi ke Arab Saudi untuk menjemput Rizieq. Meski begitu, nama-nama itu enggan disebutkan dengan jelas.
"Sama keluarganya. Sama laskar juga yang ada di sana dan orang-orang terdekat. Sudah ada yang nemenin," tegas Slamet, Senin (20/2/2018).
Slamet berharap, polisi tidak menghalangi kepulangan Rizieq, apalagi menangkapnya karena kasus pornografi dan penghinaan lambang negara. Slamet meminta kepada pemerintah untuk bisa memfasilitasi agar Rizieq bisa pulang tanpa harus ditangkap.
"Jangan coba-coba pemerintah menghalangi kepulangan beliau atau mengambil langkah-langkah paksa untuk menangkap beliau," pintanya kemudian.
Slamet juga membantah pendapat Kapitra Ampera selaku pengacara Rizieq yang sempat menyebutkan Rizieq tidak akan pulang dalam waktu dekat.
"Saya bertanggungjawab terhadap umat Islam, jadi saya saat ini tidak ada pesan WhatsApp, telepon, atau SMS dari beliau yang menyatakan batal pulang. Oleh karena itu, saya yakin sampai sekarang beliau akan pulang," tegas Slamet.
Hal ini sekaligus antisipasi atas kehadiran massa yang diperkirakan cukup banyak. Slamet mengklaim sudah bicara dengan pihak kepolisian terkait pengamanan acara. Apabila massa cukup banyak, ia meminta perwakilan tetap dibiarkan menjemput, asal Rizieq tidak ditahan.
"Ya kalau mau seperti itu. Tapi kalau kemudian berlebihan [pengamanan] kepolisian. Jangan salahkan saya kalau umat ingin menjemput gurunya, imamnya, sampai ke terminal 2D [Bandara Soekarno-Hatta]," kata dia lagi.
Sementara itu, anggota PPIB 212, Eki Pitung mengatakan keselamatan Rizieq adalah keinginan sebagian besar umat.
"Seharusnya pemerintah menjaga aset bangsa ini, para ulama-ulama. Mereka ini para pendiri bangsa dan penjaga akidah bangsa Indonesia," katanya di lokasi yang sama.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto