tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan paslon 01, Jokowi-Ma'ruf unggul telak dari pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi dari segmen pemilih emak-emak.
Berdasarkan hasil surveinya, Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan saat ini dukungan paslon petahana di pemilih emak-emak dalam rentang 59, 9 persen hingga 69,8 persen.
Sementara dukungan emak-emak terhadap capres-cawapres penantang Prabowo-Sandi dalam rentang 30,2 hingga 40,1 persen.
"Keunggulan Jokowi-Maruf di pemilih emak-emak ini salah satunya disebabkan karena tingginya kepuasan mereka terhadap kinerja Jokowi dalam bidang ekonomi," ujarnya saat di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (12/4/2019).
Ardian menerangkan, pemilih emak-emak memang menjadi salah satu lumbung suara bagi Jokowi-Maruf. Bahkan, berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, sejak bulan Agustus 2018 hingga saat ini, Jokowi-Maruf selalu unggul di atas dua digit dari pasangan Prabowo-Sandi.
"Meskipun sejak awal, Prabowo-Sandi selalu mengkampanyekan program emak-emak. Namun terlihat bahwa kampanye tersebut tidak berefek signifikan terhadap elektabilitas," tuturnya.
Kemudian dari segmen pemilih wong cilik, dirinya menuturkan paslon 01 itu juga berpotensi menang telak. Berdasarkan hasil surveinya, saat ini Jokowi-Ma'ruf didukung oleh segmen pemilih wong cilik dalam rentang 60,9 persen hingga 70,8 persen. Sedangkan dukungan Prabowo-Sandi di pemilih wong cilik, hanya dalam rentang 29,2 persen sampai 39,1 persen.
"Di pemilih wong cilik, Jokowi-Maruf juga selalu unggul dari Prabowo-Sandi dengan keunggulan rata-rata di atas 20 persen. Menang telak di pemilih wong cilik, menjadi salah satu kekuatan utama dari pasangan Jokowi-Maruf," pungkasnya.
LSI Denny JA kembali mengadakan survei nasional pada 4 sampai 9 April 2019. Survei tersebut dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel sebanyak 2.000 responden dan margin of error sebesar +/2,2 persen.
Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode Focus Group Discussion (FGD), analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto