Menuju konten utama

Jokowi Sebut Perang di Ukraina Picu Ketidakpastian Global

Jokowi menyebut sejumlah harga naik imbas ketidakpastian global yang ditimbulkan invasi Rusia ke Ukraina.

Jokowi Sebut Perang di Ukraina Picu Ketidakpastian Global
Presiden Joko Widodo menghadiri Forum Perekonomian Dunia (World Economic Forum) secara daring di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/BPMI-Muchlis Jr/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyebut perang antara Rusia dan Ukraina memicu ketidakpastian global. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3/2022).

"Dulunya ketidakpastian itu karena disrupsi teknologi, karena revolusi industri 4.0, tetapi ditambah lagi dengan pandemi, ditambah lagi dengan perang Ukraina sehingga ketidakpastian global yang tentunya merembet kepada ketidakpastian negara yang berada di manapun di dunia ini menjadi semakin meningkat," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan sejumlah dampak dari ketidakpastian global tersebut. Pertama, yakni kelangkaan kontainer yang membuat perdagangan dunia terganggu. Hal itu memicu harga sejumlah barang naik di tingkat global.

"Konsumen akan membeli lebih mahal dari biasanya. Hati-hati dengan ini baru urusan kontainer yang langka," kata Jokowi.

Kedua, lanjut Jokowi, adalah masalah kelangkaan pangan. Ia mencatat beberapa negara sudah mengalami kenaikan harga pangan hingga 30 persen.

Masalah lain adalah inflasi yang juga memicu kenaikan harga barang. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang angka inflasinya mencapai 7 persen. Kenaikan angka inflasi juga terjadi di negara-negara lain.

Selain itu, kata Jokowi, ketidakpastian lain yang muncul adalah kelangkaan energi. Ia mencontohkan perang Ukraina-Rusia memicu kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Sudah dulu sebelum perang sudah harganya naik karena kelangkaan, ditambah perang naik lagi," keluh Jokowi.

Jokowi mencatat harga minyak sudah tembus 100 dolar AS per barel. Ia menyebut harga minyak naik dari sekitar 56 dollar AS per barrel.

Harga minyak mencapai 103,39 dolar AS per barel pada Senin (28/2/2022).

"Semua negara Sekarang yang namanya harga bbm naik semuanya, elpiji naik semuanya. Hati-hati dengan ini. Hati-hati dengan ini kenaikan," tegas Jokowi.

Kenaikan harga minyak, kata Jokowi, memicu masalah baru yakni kenaikan harga produksi. Harga bahan baku dan BBM yang meningkat membuat biaya produksi naik dan harga barang menjadi mahal.

"Ini efek berantainya seperti itu, supaya kita mengerti betapa ketidakpastiaan itu menimbulkan tantangan-tantangan yang tidak mudah," kata Jokowi.

Pemerintah berencana melakukan transformasi ekonomi dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

"Transformasi ekonomi artinya kita akan merubah dari konsumsi menjadi produksi... Artinya lagi apa, kita harus melakukan hilirisasi industri, kita harus melakukan yang namanya industrialisasi," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PERANG UKRAINA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan