tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan lahan yang digunakan untuk proyek lumbung pangan nasional atau food estate di Kalimantan Tengah seluas 30 ribu hektare. Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Kamis (8/9/2020).
"Kami ingin memulainya pada 2020 di Pulang Pisau akan dikerjakan, akan dikembangkan 10.000 hektare. Kemudian di Kabupaten Kapuas akan dikerjakan 20.000 hektare, sehingga totalnya di Provinsi Kalimantan Tengah untuk tahun 2020 adalah 30.000 hektare," kata Jokowi.
Jokowi meninjau lumbung pangan serta penanaman padi, keramba ikan, dan peternakan bebek yang terletak di Kecamatan Pandih Batu. Mantan Walikota Solo itu didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan pejabat lainnya.
Jokowi mengatakan food estate tidak hanya menanam padi, tetapi juga jeruk, bawang merah dan kelapa. Jokowi juga mewacanakan budidaya ikan keramba dalam food estate di Pulang Pisau.
Pemerintah akan mengevaluasi kinerja food estate di Kalimantan Tengah dalam 3-4 bulan mendatang. Jokowi berharap konsep ini dapat meningkatkan pendapatan petani.
"Ini kombinasi-kombinasi model bisnis seperti ini yang akan kita coba lebih dahulu. Begitu itu nanti kita lihat bagus, sukses dan bagus, model bisnis ini akan kita kopi di tempat-tempat lain per 1000 hektar lahan akan ada model-model bisnis yang akan kita bangun," kata Jokowi.
Usai meninjau food estate di Pulang Pisau, Jokowi bakal meninjau lumbung pangan singkong di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Kunjungan kerja Jokowi ke Kalteng tersebut dilaksanakan saat buruh mogok kerja nasional dan demo menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin membantah kunjungan Jokowi ke Kalteng untuk menghindari demo buruh, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di depan Istana Kepresidenan Jakarta.
"Agenda presiden untuk food estate sudah dijadwalkan jauh-jauh hari, jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan aksi," ujar Bey saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2020).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan