tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan pembangunan proyek stasiun MRT Jakarta Lintas Timur-Barat fase 1 tahap 1 yang melintas dari Medan Satria, Bekasi hingga Tomang, Jakarta Barat. Jokowi menjabarkan bahwa ruas MRT lintas timur tersebut melintang sepanjang 24,5 kilometer.
"Dan kita ingin memperluas memperlebar jangkauan pembangunan sehingga pada hari ini moda MRT akan kita bangun lagi untuk MRT lintas timur barat fase 1 yaitu dari Medan Satria ke Tomang sepanjang 24,5 KM," kata Jokowi dalam pencanangan MRT Jakarta Lintas Timur - Barat Fase 1 Tahap 1, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).
Nantinya, MRT Jakarta Lintas Timur tersebut akan melewati 21 stasiun, antara lain: Medan Satria, Ujung Menteng, Pulo Gebang, Cakung Barat, Penggilingan, Pulogadung, Perintis, Pakulonan Timur, Pakulonan Barat, Sumur Batu, Cempaka Baru, Galur, Senen, Kwitang, Kebon Sirih, Thamrin, Cideng, Petojo, Roxy, Grogol dan Tomang.
Jokowi menyampaikan, sejak MRT dibangun sudah 120 juta masyarakat yang menggunakan dan menjadi penumpang.
"Dan sejak operasi sampai sekarang MRT telah mengangkut memberikan pelayanan kepada 120 juta penumpang jumlah yg tidak kecil. Dan sekarang masih dalam proses pembangunan di fase 2a utara selatan dari HI sampai kota," kata dia.
Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi, menambahkan bahwa proses pembangunan MRT menggunakan pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui co-financing bersama Asian Development Bank (ADB). Selain itu, Pemerintah Provinsi Jakarta juga ikut terlibat bersama implementing agency dan Kementerian Perhubungan sebagai assisting agency.
"Pembangunan didanai oleh pinjaman JICA melalui co-financing bersama ADB, dengan Kementerian Perhubungan sebagai assisting agency, dan Pemprov DKI Jakarta sebagai implementing agency, dan BTA MRT Jakarta sebagai Sub-Implementing Agency," kata Heru Budi.
Heru Budi menjelaskan bahwa pembangunan MRT akan dilanjutkan di Kota Bekasi melalui dana hibah Pemerintah Pusat dan dana operasionalnya dibebankan Provinsi Jakarta melalui skema Public Service Obligation atau PSO.
"Sedangkan pembangunan sepanjang 800 meter di wilayah Kota Bekasi dibiayai oleh melalui hibah Pemerintah Pusat, dan operasionalnya dibebankan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui skema PSO," kata Heru Budi.
Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menambahkan jika Pemerintah Jepang melalui JICA telah memberikan pinjaman untuk pembangunan MRT senilai 140 miliar yen Jepang atau stara Rp 15 triliun.
"Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan pinjaman senilai 140 miliar yen Jepang dengan bunga yang sangat rendah yang atau sekitar Rp 15 triliun," kata Masaki Yasushi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang