tirto.id - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tengah membangun konstruksi MRT Fase 2A contract package (CP) 201 Bundaran HI-Harmoni. Salah satu stasiun yang digarap dalam proyek tersebut adalah Stasiun Thamrin.
Imbas pengerjaan ini, ada sejumlah arus lalu lintas yang akan direkayasa mulai Juni hingga September 2024 mendatang. Berikut rekayasa lalu lintas yang telah/akan diterapkan:
5-15 Juni 2024
a. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota Tua)
• Mulai dari depan Gedung Kemenko Marves hingga depan Gedung Kementerian Agama, arus lalu lintas terdiri dari tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur kendaraan campur.
• Di depan Gedung Bank Indonesia lajur kendaraan terdiri dari dua lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
• Satu lajur contraflow yang sebelumnya berada di sisi timur area kerja dari depan Gedung Kemenko Marves hingga depan Gedung Bank Indonesia ditiadakan.
b. Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M)
• Mulai dari depan Gedung Kementerian ESDM hingga depan Thamrin 10 Food & Creative Park, arus lalu lintas terdiri dari tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
16 Juni-15 Juli 2024
a. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota Tua)
• Khusus di depan Gedung Kemenko Marves akan dilakukan pengurangan satu lajur untuk area konstruksi. Dengan demikian, lajur kendaraan ke arah Kota Tua menjadi dua lajur kendaran reguler dan satu lajur campur.
• Depan Gedung Kementerian Agama tetap terdiri dari tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
• Arus lalu lintas di depan Gedung Bank Indonesia tetap sama, yaitu terdiri dari dua lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
b. Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M)
• Mulai dari depan Gedung Kementerian ESDM hingga depan Thamrin 10 Food & Creative Park, lajur kendaraan tetap sama dengan kondisi sebelumnya, yaitu terdiri dari tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur, kecuali di depan eks Bank Bangkok yang terdiri dari dua lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
c. Simpang Jalan M.H. Thamrin-Jalan Kebon Sirih
• Arus lalu lintas pada persimpangan Jalan M.H. Thamrin-Jalan Kebon Sirih tetap sama dengan konfigurasi lalu lintas sebelumnya.
16 Juli-20 Agustus 2024
a. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota Tua)
• Di depan Gedung Kemenko Marves hingga depan Gedung Kementerian Agama tetap terdiri dari tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
• Di depan Gedung Bank Indonesia tetap sama dengan konfigurasi lalu lintas sebelumnya.
b. Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M)
• Mulai dari depan Gedung Kementerian ESDM hingga Thamrin 10 Food & Creative Park, lajur kendaraan terdiri terdiri dari dua lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
c. Persimpangan Jalan M.H. Thamrin-Jalan Kebon Sirih
• Arus lalu lintas pada persimpangan Jalan M.H. Thamrin-Jalan Kebon Sirih arah timur dan arah barat yang semula dua arah akan berubah menjadi hanya satu arah untuk arus lalu lintas Jalan Kebon Sirih dari arah barat (Tanah Abang) menuju arah timur (Gondangdia).
• Arus lalu lintas pada Jalan Kebon Sirih dari arah timur (Gondangdia) menuju arah barat (Tanah Abang) dialihkan. Kendaraan dari Gondangdia menuju arah Tanah Abang diarahkan untuk berputar balik di Bundaran HI atau beralih ke Jalan K.H. Wahid Hasyim untuk menghindari ruas ganjil-genap di Jalan M.H. Thamrin.
21 Agustus-20 September 2024
a. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota Tua)
• Mulai dari depan Gedung Kemenko Marves hingga di depan Bank Indonesia, lajur kendaraan terdiri dari tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur kendaraan campur.
b. Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M)
• Mulai dari depan Gedung Kementerian ESDM hingga Thamrin 10 Food & Creative Park, lajur kendaraan terdiri dari satu lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur di sisi timur area kerja. Selain itu, terdapat juga dua lajur kendaraan reguler di sisi barat area kerja. Dengan demikian, total jumlah lajur kendaraan arah Blok M menjadi tiga lajur kendaraan reguler dan satu lajur campur.
c. Persimpangan Jalan M.H. Thamrin-Jalan Kebon Sirih
• Kondisi lalu lintas pada persimpangan Jalan M.H. Thamrin-Jalan Kebon Sirih tetap sama dengan konfigurasi lalu lintas sebelumnya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi