tirto.id - Dalam rangka mengantisipasi peningkatan aktivitas gunung berapi, khususnya di Gunung Agung, Bali serta perkembangan Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung rapat terbatas (ratas) yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Dalam rapat itu, Jokowi tidak memberikan pengantar panjang lebar dan langsung meminta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani untuk menyampaikan laporannya.
"Saya persilakan Bu Menko menyampaikan," kata Jokowi seperti dikutip Antara.
Untuk diketahui, dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan aktivitas sejumlah gunung berapi di Indonesia. Hal itu menyebabkan sebanyak 9.421 warga dari Kabupaten Karangasem, Klungkung, dan Buleleng mengungsi sejak status Gunung Agung (3142 mdpl) di Bali ditingkatkan ke level awas awal pekan lalu.
Sementara di Sumatera Utara, hingga awal pekan ini Gunung Sinabung masih terus bergejolak dan mengeluarkan awan panas.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan segala antisipasi terkait peningkatan aktivitas Gunung Agung, salah satunya dengan menyiapkan bandara yang dekat dengan Bandara Ngurah Rai.
"Kami mempersiapkan saja misalkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Apa yang akan kami lakukan dua hal," kata Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/9).
Budi melanjutkan, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan manajemen untuk mengontrol pesawat yang tak bisa mendarat ke Bandara Ngurah Rai. "Saat tak bisa mendarat, kami siapkan bandara terdekat seperti Banyuwangi, Surabaya, dan Makassar.
"Hal kedua adalah di Ngurah Rai sendiri. Jika terjadi kejadian, kan pasti ada 5.000 orang. Kan ada 25 flight, dikali 10 jam, kali 200. Kurang lebih 5.000. Kami perkirakan 2.000 itu orang Bali sendiri yang akan kami siapkan bus, yang 3.000 itu seribu untuk keluar dan sisanya dalam negeri," katanya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto