tirto.id - Kebakaran lahan di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali sudah mulai padam, Minggu (20/10/2024) siang. Hal itu dipastikan berdasarkan hasil pemantauan dari Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Daya di tiga lokasi strategis, yaitu Dusun Pucang, Dusun Pengalusan, dan Dusun Jatituhu, sudah tidak ada lagi titik api yang terlihat sejak kebakaran melanda, Minggu (13/10/2024).
“Untuk sementara, api sudah padam di titik yang terbakar (pertama kali),” ungkap Kepala Seksi Perencanaan, Pemanfaatan, Penggunaan, dan Perlindungan Hutan (P4H) dan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) UPTD KPH Bali Timur, I Ketut Parwata, ketika dihubungi Tirto, Senin (21/10/2024).
Parwata mengungkap, hujan selama dua hari terakhir, yakni Sabtu-Minggu (19-20/10/2024), menjadi salah satu penyebab padamnya kebakaran lereng Gunung Agung. Perlu diketahui, hujan semat turun dengan intensitas gerimis hingga sedang di daerah Pengubengan dan Desa Ban di dua hari tersebut sehingga titik api sudah mulai hilang.
“Kemarin, Minggu (20/10/2024), sekitar pukul 11.30 WITA turun hujan dengan intensitas kurang (gerimis) dan sekitar pukul 14.00 WITA dengan intensitas sedang. Bisa dipastikan (dari hasil pemantauan), titik api sudah benar-benar padam,” jelasnya.
Akibat kebakaran tersebut, tercatat sekitar 146 hektare lahan hangus terbakar dengan rincian kawasan Pura Pengubengan seluas 120 hektare dan Munduk Pengalusan, Desa Ban seluas 26 hektare. Beberapa vegetasi yang terbakar meliputi hutan alam dengan jenis pohon cemara, seming, semak belukar, dan ilalang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Untuk dampak luasan yang terbakar bisa dikatakan tidak signifikan dan terkait dengan kebakaran, lebih kecil dibandingkan tahun lalu,” jelas Parwata.
Meski sudah tidak terlihat ada titik api, RPH Daya akan tetap melakukan pemantauan di titik-titik strategis sebagai antisipasi seandainya ditemukan kembali titik-titik api.
Kebakaran terjadi di lereng Gunung Agung, Minggu (13/10/2024), tepatnya di sekitar Munduk Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Bali dengan jarak 4 hingga 5 kilometer dari pemukiman warga. Api meluas hingga ke Hutan Lindung Kompleks Hutan Gunung Abang-Agung RTK. 8 Munduk, di antara tapal batas hutan B.460-B.470 di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Api diduga bersumber dari gesekan ranting kering dan angin kencang.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Andrian Pratama Taher