Menuju konten utama

Jokowi Minta ASN, TNI & Polri Jaga Netralitas di Pilkada 2020

Presiden Jokowi meminta aparat TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga netralitas sehingga kualitas demokrasi bisa ditingkatkan.

Jokowi Minta ASN, TNI & Polri Jaga Netralitas di Pilkada 2020
Personel TNI-Polri saling membantu mengikat bendera saat pembentangan bendera merah putih di telaga Cebong di dataran tinggi Dieng Desa Sembungan, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta agar kualitas demokrasi dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 dapat ditingkatkan, salah satu caranya dengan meminta aparat TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga netralitas.

"Kita ingin dalam posisi yang sulit seperti ini demokrasi semakin dewasa, demokrasi kita semakin matang. Oleh sebab itu yang pertama saya minta kepada aparat birokrasi, TNI dan Polri terus bersikap netral dan tidak memihak pada satu pasangan calon tertentu," ujar Jokowi saat rapat terbatas dengan tema "Lanjutan Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak", Selasa (8/9/2020) dilansir dari Antara.

Pilkada Seretak 2020 akan berlangsung pada 9 Desember 2020 di 270 daerah. Pada 4-6 September 2020 lalu para bakal calon peserta pilkada sudah mendaftarkan diri ke kantor KPUD masing-masing.

Selain memperingatkan ASN dan TNI/Polri, Presiden Jokowi juga meminta agar KPU, KPUD serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk tidak membiarkan narasi yang memecah-belah persatuan dan kesatuan. Menurut Jokowi harus ada ketegasan dari penyelenggara Pemilu untuk menindak bila penggunaan bahasa-bahasa, narasi, maupun simbol-simbol yang membahayakan persatuan dan kesatuan.

"Harus ada ketegasan jangan sampai menggunakan politik-politik identitas, politik SARA karena itu akan membahayakan persatuan dan kesatuan, ini yang harus dicegah," kata Jokowi..

Jokowi pun mendorong para calon beradu program dan kontestasi gagasan sehingga bisa didapt pemimpin terbaik yang bisa melayani masyarakat.

KPU dan KPUD juga diminta untuk bekerja keras menghasilkan pilkada yang berkualitas.

"Saya minta penyelenggara pilkada bekerja keras menghasilkan pilkada yang berkualitas, netralitas, profesionalitas dan transpransi," tuturnya.

Menurut Jokowi, penyelenggara pilkada berperan besar untuk menjaga kualitas demokrasi sekaligus menjaga stabilitas politik di daerah dan penerimaan masyarakat terhadap hasil pilkada itu sendiri.

"Saya juga mengharapkan dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat aktivitis, akademisi di daerah untuk mendukung upaya-upaya yang tadi saya sampaikan saya," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2020

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto