tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan PT Pertamina yang tidak pernah melakukan eksplorasi minyak dalam jumlah besar. Padahal, kata Jokowi, pemerintah sudah menghapus 186 aturan yang menghambat usaha eksplorasi minyak.
"Kita ingin produksi minyak Pertamina meningkat dari tahun ke tahun karena sudah sekian tahun tidak ada eksplorasi besar yang kita lihat," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (2/5/2018)
"Saya sudah perintahkan kepada Menteri ESDM, tahun lalu sudah dipotong 186 peraturan yang di potong itu di hulunya ada 14 peraturan. Kalau masih dianggap ruwet di mana supaya produksi bisa meningkat, eksplorasi bisa meningkat dan orang semakin tertarik masuk ke hulunya," lanjut Jokowi.
Menurut Jokowi, pasti ada penyebab di balik turunnya eksplorasi minyak yang dilakukan Pertamina.
"Pasti ada apa-apanya, karena itu saya perintahkan untuk menyederhanakan prosedur perizinan di Kementerian ESDM maupun di SKK Migas," katanya.
Saat ditanya, apakah sisa peraturan di Kementerian ESDM itu masih menjadi penghalang rendahnya eksplorasi minyak, Jokowi justru meminta untuk bertanya langsung ke para pelaku usaha.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, apabila produksi minyak yang dilakukan Pertamina terus menurun, maka hal itu akan berdampak pada impor yang semakin besar.
Jokowi juga sempat mengatakan, sejak 1970-an, Pertamina tidak pernah melakukan eksplorasi dalam jumlah yang besar sampai saat ini.
"Yang ada eksplorasi yang kecil kecil. Ini ada apa? Oleh sebab itu saya perintahkan tahun yang lalu Menteri ESDM memangkas sebanyak-banyaknya regulasi atau peraturan yang ada di Kementerian ESDM," kata Jokowi.
Menurut dia, aturan-aturan itu menjadi penghalang bagi investor karena prosesnya yang bertele-tele.
"Kita harapkan bisa lebih menyederhanakan, memudahkan, sehingga investasi makin banyak masuk ke negara kita," kata Jokowi.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto