Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Jokowi Klaim BOR Nasional 48,14 %, Akui Angka Testing Belum Optimal

Jokowi klaim pemberlakuan PPKM menurunkan keterisian tempat tidur di RS COVID-19.

Jokowi Klaim BOR Nasional 48,14 %, Akui Angka Testing Belum Optimal
Tenaga kesehatan merawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.

tirto.id - Presiden Jokowi mengklaim sejumlah capaian pemerintah dalam penanganan pandemi COVID lewat pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Menurut Jokowi, PPKM telah menurunkan angka bed occupancy ratio (BOR) nasional.

"BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen," kata Jokowi dalam keterangan, Minggu (15/8/2021).

Jokowi lantas melaporkan BOR di wilayah Jawa-Bali. BOR Jakarta kini berada pada angka 29,4 persen; Jawa Barat 32 persen; Jawa Tengah 38,3 persen; Jawa Timur 52,3 persen; Banten 33,4 persen; dan Yogyakarta 54,7 persen.

"BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen," tutur Jokowi.

Di saat yang sama, Jokowi menyebut angka testing Indonesia berada di angka 130 ribu-140 ribu. Ia mengaku angka testing tersebut belum optimal karena masih dalam kategori sedang.

"Seminggu terakhir saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7. Meskipun ini masih berada di kategori sedang tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan," kata Jokowi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar jumlah tes COVID-19 1:1.000 penduduk per pekan. Jika melihat populasi Indonesia seharusnya testing berada di kisaran angka 270 ribu orang per pekan.

Namun Jokowi ingin ada peningkatan testing agar kasus yang ada bisa langsung ditangani dan mendapat pengobatan. "Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga segera bisa ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain," kata Jokowi.

Kini, Jokowi menginstruksikan agar pemerintah melakukan isolasi terpusat. Selain itu, Jokowi juga ingin agar vaksinasi didorong karena sudah mencapai angka 1,6 juta per hari. Ia pun ingin testing dan tracing juga digencarkan.

"Saya minta vaksinasi harian terus dipercepat dan saat ini vaksinasi harian kita sudah mencapai 1,6 juta per hari," kata Jokowi.

"Selain itu saya juga minta dilakukan isolasi terpusat. Ini penting dan juga testing tracing saya minta terus ditingkatkan," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait BED OCCUPANCY RATE atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri