Menuju konten utama

Jokowi Ingin Hilirisasi Kelapa Agar Bisa Dipanen Lebih Cepat

Jokowi berharap pohon kelapa bisa segera dipanen tanpa harus menunggu ketinggian mencapai 20 meter.

Jokowi Ingin Hilirisasi Kelapa Agar Bisa Dipanen Lebih Cepat
Presiden Joko Widodo penanaman pohon di kawasan Hutan Kota Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/wpa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan keinginannya melakukan hilirisasi kelapa di Indonesia. Dia ingin adanya percepatan proses produksi sehingga panen kelapa akan lebih cepat.

Jokowi berharap kelapa bisa segera dipanen tanpa harus menunggu ketinggian pohonnya mencapai 20 meter seperti pada umumnya.

"Jangan sampai kelapa sampai 20 meter, 30 meter kalau ada kelapa yang bisa langsung dipetik dari bawah akan lebih baik," kata Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional ke-51, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/7/2024).

Jokowi menyampaikan bahwa proses hilirisasi dan percepatan produksi hanya bisa dicapai dengan peningkatan riset. Oleh karenanya, proses penanaman kelapa kata Jokowi, tak ingin lagi seperti sebelumnya yang hanya mengandalkan alam dan musim. Namun, juga harus ada campur tanya teknologi.

"Kemudian yang berkaitan dengan hilirisasi nilai tambah yang besar itu sangat penting bagi negara kita, utamanya dalam penciptaan lapangan kerja, riset merupakan hal yang sangat penting," kata dia.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan Indonesia saat ini telah menghasilkan 2,8 juta ton kelapa setiap tahun. Dia menyebut wilayah penghasil kelapa terbesar di Indonesia ada di Sulawesi Utara dan Riau yang nilai ekspornya mencapai 1,55 miliar dolar AS.

"Ekspor kita juga bukan jumlah yang kecil, $1,55 billion, ini juga sebuah angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius, kita mau menseriusi urusan yang berkaitan dengan kelapa," kata dia.

Dia berharap bahwa dengan target hilirisasi kelapa, proses industrialisasi tidak hanya mengejar pada sektor buahnya saja, namun juga dari limbah yang dihasilkan. Dia menyebut limbah kelapa saat ini telah menjadi bio energy yang ramah lingkungan.

"Saya banyak melihat limbah kelapa sekarang menjadi bio energy, ini penting saya kira ke depan, ini terus bisa dikembangkan, kemudian kelapa juga bisa menjadi bio avtur," kata Jokowi.

Dirinya ingin Indonesia dikenal sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia. Hal itu harus didukung dengan daya kenal dan sinergi lintas negara dan perusahaan sehingga transaksi produk kelapa tidak hanya didorong oleh pemerintah saja.

"Ini juga menjadi pekerjaan besar bagi kita agar penggunaan bisa semakin meningkat dan diminati negara-negara lain," kata dia.

Baca juga artikel terkait KELAPA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Bisnis
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto