tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan akan segera menerima hasil kajian dan perhitungan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, seperti Pertalite dan Solar dari para menteri, Jumat (2/9/2022) hari ini. Hal itu dikatakan Jokowi usai membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kepulauan Tanimbar, Maluku.
"Untuk BBM-nya semuanya masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan BLT BBM diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 4 bulan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap dengan adanya bantuan tersebut daya beli masyarakat bisa terjaga dengan baik.
"kita harapkan dengan suntikan BLT BBM ini daya beli masyarakat bisa terjaga dengan baik," ungkapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, rencana kenaikan BBM pada Pertalite dan Pertamax terjadi karena pemerintah sudah mensubsidi BBM hingga Rp502 triliun lebih. Jokowi kerap mengatakan APBN belum tentu bisa mensubsidi harga BBM yang tinggi. Pemerintah mengklaim subsidi hanya efektif hingga Oktober.
Pemerintah lantas mengambil sejumlah upaya di tengah isu kenaikan BBM antara lain mengalokasikan anggaran subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun. Selain pembagian BLT BBM juga memberikan subsidi upah dan meminta daerah untuk mengalokasikan dana daerah sebanyak 2 persen untuk subsidi ke sektor transportasi dan sektor terkait lain.
"Jadi dalam hal ini masyarakat akan diberikan tiga jenis apa yang disebut bantalan sosial, yaitu BLT untuk 20,65 juta kelompok masyarakat atau keluarga masyarakat sebesar Rp 150 ribu kali empat kali, itu 12,4 triliun. Kemudian bantuan subsidi upah kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum 3,5 juta per bulan sebanyak Rp 600 ribu dibayarkan sekali dengan anggaran 9,6 triliun," Kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/8/2022).
"Kemudian juga akan dilakukan pembayaran oleh pemerintah daerah dengan menggunakan 2 persen dari dana transfer umum, yaitu DAU dan DBH sebanyak 2,17 triliun di dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, dan bahkan nelayan, dan tambahan perlindungan sosial," Kata Srimul.
Namun, di tengah rencana kenaikan BBM, PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) justru melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. Terhitung per 1 September 2020 pukul 00.00 waktu setempat, Pertamina resmi melakukan penyesuaian berupa penurunan harga untuk produk Pertamax Turbo (RON 98) Dexlite (CN 51) dan Pertamina Dex (CN 53).
Penyesuaian harga mengimplementasikan regulasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
“Penyesuaian harga BBM Pertamax Turbo dan Dex Series merupakan komitmen Pertamina untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Sekaligus, sebagai upaya kami mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan produk-produk BBM Pertamina yang berkualitas dengan nilai angka oktan dan cetane yang tinggi, serta lebih ramah lingkungan,” ungkap Irto, Jumat (2/9/2022).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin