Menuju konten utama

Airlangga Pantau Dampak Minyak Dunia Turun ke Harga BBM Subsidi

Pemerintah terus memantau penurunan harga minyak mentah dunia terhadap potensi penyesuaian harga BBM subsidi di dalam negeri.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) didampingi Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej menyampaikan konferensi pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/12/2022).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Pemerintah terus memonitor penurunan harga minyak mentah dunia terhadap kemungkinan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di dalam negeri. Hingga Senin (30/1/2023) sore, harga minyak di perdagangan Asia terus merosot.

Harga minyak mentah berjangka Brent tergelincir 74 sen atau 0,8 persen, menjadi 85,92 dolar AS per barel. Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS merosot 61 sen atau 0,8 persen menjadi 79,07 dolar AS per barel.

“Harga minyak kita kan masih di bawah harga subsidi. Jadi tentu akan dimonitor keberlangsungan daripada penurunan harga minyak,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Airlangga melanjutkan, saat ini pemerintah telah mengimplementasikan penggunaan campuran BBM solar dengan biodiesel sebanyak 35 persen atau B35. Hal ini diharapkan dapat mengurangi impor solar dan juga menekan jumlah subsidi.

“Namun, ini kita terus akan monitor,” ujar mantan Menteri Perindustrian itu.

Pemerintah juga sedang menyusun kebijakan untuk membuat biaya bahan bakar avtur menjadi lebih kompetitif. Kenaikan harga avtur telah memicu peningkatan tarif transportasi yang juga berimbas kepada kenaikan inflasi.

“Ini akan dikalkulasi dan akan dirapatkan bagaimana kita bisa menurunkan biaya untuk avtur,” pungkas dia.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) sempat menurunkan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax menjadi Rp12.800 per liter pada Selasa, 3 Januari 2023 lalu. Walaupun sudah diturunkan, Pertalite masih menjadi primadona masyarakat di SPBU Jakarta Barat dan harganya masih sama.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menuturkan, untuk harga Pertamax disesuaikan dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800. Kemudian untuk Pertamax Turbo jadi Rp14.050 dari sebelumnya Rp15.200 per liter. Selanjutnya untuk Dexlite disesuaikan dari Rp18.300 menjadi Rp16.150 per liter. Lalu untuk Pertamax Dex menjadi Rp16.750 dari sebelumnya Rp18.800 per liter.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, pemerintah tetap memberikan subsidi bagi masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) solar subsidi. Melalui mekanisme subsidi dan kompensasi, harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter dan solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

“Ini tentu berbeda dengan BBM nonsubsidi yang mengikuti tren harga pasar dan harga minyak mentah dunia. Untuk Pertalite dan solar subsidi, pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi sehingga harganya tidak berubah," ujar Erick saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK DUNIA TURUN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri