Menuju konten utama

Jokowi: Ada Bupati yang Tak Tahu Masalah Inflasi di Daerahnya

Jokowi meminta kepada kepala daerah sebelum mendapat kunjungannya agar memahami kondisi inflasi di wilayahnya.

Jokowi: Ada Bupati yang Tak Tahu Masalah Inflasi di Daerahnya
Presiden Joko Widodo memberikan pengantar saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap adanya bupati di sejumlah wilayah Indonesia yang tak mengetahui kondisi inflasi di daerah yang dipimpin. Jokowi menyayangkan hal tersebut, karena dalam setiap kunjungan, dia selalu menyempatkan untuk mengamati pasar-pasar yang ada di kabupaten/kota.

"Sekarang kalau saya ke daerah pasti masuk pasar, bupati saya tanya inflasinya berapa bulan kemarin, jadi kalau yang tanya nggak bisa jawab mohon maaf, masih ada satu, dua," kata Jokowi dalam sambutannya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional APKASI di Jakarta Convention Center, Rabu (10/7/2024).

Oleh karenanya, Jokowi meminta kepada kepala daerah sebelum mendapat kunjungannya agar memahami kondisi inflasi di wilayahnya. Dia meminta para kepala daerah untuk bertanya kepada TPID atau Bank Indonesia mengenai kondisi inflasi terkini di wilayahnya.

"Tolong sebelum saya masuk ke kabupaten bertanya dulu ke BI, inflasinya berapa? Ke TPID inflasinya berapa? Pasti saya tanya harga-harga pasti saya tanya entah beras, bawang merah, cabe, yang sering naik kan barang-barang itu yang relatif stabil," kata dia.

Jokowi menyampaikan, setiap kepala daerah harus semakin adaptif dalam bekerja. Menurutnya, era saat ini bersifat kompetitif dan tidak bisa menyamakan pola kerja seperti di era sebelumnya.

"Dan ke depan tantangan tidak semakin gampang, semakin rumit dan kompleks, oleh sebab itu perlu seadaptif mungkin dan terus lakukan inovasi utamanya memang di daerah," kata dia.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan kondisi terkini Indonesia. Jokowi mengutip posisi Indonesia menurut World Competitiveness Ranking berada di peringkat ke-27. Dia menyebut kondisi Indonesia lebih baik dari negara lainnya.

Melalui data tersebut, Jokowi mengingatkan bahwa di persaingan ke depan, bukanlah negara besar yang akan mengalahkan negara kecil, namun negara yang lebih cepat akan mengalah mereka yang lebih lambat. Dia ingin Indonesia menjadi negara cepat di berbagai aspek baik pelayanan publik hingga mobilitas barang.

"Saya lihat karena ke depan dalam kompetisi antara negara itu bukan negara besar mengalahkan negara kecil lagi, sekali lagi tapi negara cepat yang akan kalahkan negara lambat dan kita ingin menjadi negara cepat itu," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang