Menuju konten utama

JK: Konflik LCS dapat Diubah Jadi Peluang Kerja Sama

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyampaikan bahwa potensi konflik Laut Cina Selatan (LCS) dapat diubah menjadi peluang kerja sama konkret jika dikelola dengan baik.

JK: Konflik LCS dapat Diubah Jadi Peluang Kerja Sama
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Tirto/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyampaikan bahwa potensi konflik Laut Cina Selatan (LCS) dapat diubah menjadi peluang kerja sama konkret jika dikelola dengan baik.

"Berkaitan dengan Laut Cina Selatan, Asia harus menjadikannya sebagai isu prioritas. Jika kita dapat mengelolanya dengan baik, maka itu akan menjadi awal bagi keajaiban ekonomi Asia. Kita harus mengubah potensi konflik menjadi peluang kerja sama konkret," kata Kalla dalam sambutannya pada Konferensi Boao Forum for Asia (BFA) di Hainan, Cina, Kamis, (24/3/2016).

Wapres menambahkan bahwa menyelesaikan sengketa wilayah tidaklah mudah. Oleh karena itu, akan menjadi lebih produktif jika negara yang berkonflik dapat melakukan usaha bersama untuk menyelesaikan persoalan itu demi keuntungan bagi kawasan.

Dengan adanya BFA, yang dihadiri oleh para pemimpin negara dan pejabat tinggi dari seluruh negara kawasan, ia meminta semua pihak untuk memperkuat peran Asia.

"Kita harus mampu membuang jauh perbedaan-perbedaan kita dan mengutamakan pada tujuan umum kita untuk mempertahankan peran Asia sebagai mesin pertumbuhan secara global," katanya.

Sebagai catatan, Kalla menghadiri upacara pembukaan BFA dan memberikan sambutan yang bertemakan Masa Depan Baru Asia: Dinamika Baru, Visi Baru.

Forum Boao merupakan kegiatan swadaya atau nonprofit yang membahas mengenai kegiatan perekonomian, politik, inovasi dan budaya di Asia.

Dalam Forum tersebut akan dibahas 12 tema diskusi antara lain terkait teknologi canggih, kemajuan pabrik dan industri terkini di kawasan Asia.

Selain Kalla, forum itu juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara antara lain Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli, Perdana Menteri Lithuania Algirdas Butkewiczius, Perdana Menteri Belgia Charles Michel, Wakil Perdana Menteri Korea Selatan Yoo Il-ho dan Wakil Perdana Menteri Rusia Arkaji Dvorkovich. (ANT)

Baca juga artikel terkait BFA atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora