tirto.id - Ada tiga jenis algoritma yang umum digunakan dalam bahasa pemrograman, yakni algoritma runtunan, algoritma pemilihan (algoritma percabangan), dan algoritma pengulangan. Artikel ini akan membahas tentang algoritma percabangan. Lalu, apa yang dimaksud dengan algoritma percabangan?
Algoritma percabangan (branching) adalah salah satu jenis algoritma yang memungkinkan program memilih tindakan berdasarkan kondisi atau syarat tertentu. Jenis algoritma ini dikenal juga sebagai algoritma pemilihan.
Dinamakan juga sebagai algoritma pemilihan karena program dapat mengambil aksi berdasarkan terpenuhi atau tidaknya suatu kondisi sesuai syarat nilai yang diberikan. Contohnya, jika nilai tes lebih dari 80, akan dinyatakan lulus. Begitupun sebaliknya.
Dilansir Coding Studio, algoritma percabangan digunakan ketika beberapa kasus tidak dapat dipecahkan secara sekuensial. Dengan algoritma percabangan ini program berpotensi memilih tindakan berdasarkan kondisi yang ada.
Jenis-Jenis Algoritma Percabangan
Setiap jenis algoritma percabangan dalam bahasa pemrograman memiliki jenis yang berbeda. Berikut beberapa jenis algoritma percabangan.
1. Algoritma percabangan dengan satu kondisi
Algoritma percabangan dengan satu kondisi adalah jenis algoritma percabangan yang hanya memiliki satu kondisi untuk melaksanakan perintah.Berikut struktur algoritma percabangan dengan satu kondisi:
if kondisi:
# blok kode yang dijalankan jika kondisi benar
Pemrograman tersebut akan menghasilkan true or false. Artinya, jika kondisi yang dipasangkan dengan aksi yang bersangkutan bernilai benar, akan muncul tindakan tertentu dan menghasilkan output. Bila kondisi bernilai salah, tidak ada pernyataan apapun yang dikerjakan.
2. Algoritma percabangan dengan dua kondisi
Algoritma percabangan dengan dua kondisi terjadi jika suatu program memiliki dua kondisi yang salah satunya menjadi syarat untuk bisa menjalankan perintah, tetapi jika kondisi tidak terpenuhi maka perintah yang lain yang akan dijalankan.Berikut struktur algoritma percabangan dua kondisi:
if kondisi:
# blok kode yang dijalankan jika kondisi benar
else:
# blok kode yang dijalankan jika kondisi salah
3. Algoritma percabangan dengan tiga kondisi
Prinsip kerja algoritma percabangan dengan tiga kondisi hampir sama dengan bentuk percabangan kedua. Namun, kondisi yang diuji lebih dari dua.Berikut struktur algoritma percabangan majemuk tiga kondisi:
if kondisi_1:
# blok kode yang dijalankan jika kondisi_1 benar
elif kondisi_2:
# blok kode yang dijalankan jika kondisi_2 benar
else:
# blok kode yang dijalankan jika semua kondisi salah
4. Algoritma percabangan case of
Algoritma percabangan case of adalah pengembangan dari algoritma percabangan tunggal dan dua kondisi. Algoritma ini digunakan sebagai media pemeriksa data berbentuk integer—berkaitan dengan bilangan bulat—dan karakter.Struktur algoritma percabangan case of yakni:
switch (nilai) {
case 1:
// blok kode jika nilai sama dengan 1
break;
case 2:
// blok kode jika nilai sama dengan 2
break;
default:
// blok kode yang dijalankan jika tidak ada case yang cocok
}
5. Algoritma percabangan bersarang
Algoritma percabangan bersarang atau nested adalah jenis algoritma yang memiliki percabangan di dalam percabangan.Dalam algoritma ini, instruksi percabangan dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu percabangan satu kondisi, percabangan dua kondisi, percabangan tiga kondisi, percabangan lebih dari tiga kondisi, dan percabangan bersarang.
Format dasar algoritma percabangan bersarang meliputi:
switch (nilai) {
case 1:
// blok kode jika nilai sama dengan 1
break;
case 2:
// blok kode jika nilai sama dengan 2
break;
default:
// blok kode yang dijalankan jika tidak ada case yang cocok
}
Contoh Algoritma Percabangan
Contoh algoritma percabangan bisa dipraktikkan di sistem komputer dengan tujuan beragam. Berikut contoh algoritma percabangan dengan kondisi sehari-hari.
1. Contoh Algoritma Percabangan Tunggal
Contoh algoritma percabangan tunggal bisa dilihat pada ilustrasi berikut:- Perintahnya adalah mencetak pesan “bilangan genap” jika bilangan tersebut genap.
IF X= Bilangan Genap THEN
Write (X);
ENDIF
Jika nilai X adalah kelompok bilangan genap, nilai X akan dimunculkan. Namun, apabila nilai X bukan kelompok bilangan genap, proses akan berhenti dari percabangan (ENDIF).
2. Contoh Algoritma Percabangan dengan Dua Kondisi
Contoh algoritma percabangan dua kondisi bisa dilihat pada ilustrasi berikut:- Perintahnya adalah mencetak pesan umur di atas 12 tahun boleh mengunjungi wahana rumah hantu, tapi jika belum berusia di atas 12 tahun dilarang mengunjungi wahana rumah hantu.
IF usia>17 THEN
write (“boleh mengunjungi wahana rumah hantu ”)
ELSE
write (“dilarang mengunjungi wahana rumah hantu”)
ENDIF
3. Contoh Algoritma Percabangan dengan Tiga Kondisi
Contoh kasusnya adalah apabila ada tiga jenis kendaraan, yakni motor, mobil, dan truk. Kendaraan truk akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp10.000 karena proses berlangsung tidak memenuhi kondisi satu (motor) dan kondisi dua (mobil).Berikut contoh algoritma percabangan dengan tiga kondisi dan strukturnya.
IF THEN
write (“biaya parkir Rp2.000”)
write (“biaya parkir Rp5.000”)
ELSE
write (“biaya Rp10.000”)
ENDIF
4. Contoh Algoritma Percabangan Case Of
Contoh kasusnya yakni: Jika nilai X adalah 5, akan muncul keterangan "X bernilai 5". Jika nilainya 6 atau 7, akan muncul keterangan "X bernilai 6 atau 7". Sementara itu, jika nilainya bukan 5, 6, atau 7, akan muncul keterangan "X tidak bernilai 5, 6, atau 7.Berikut ini format dasarnya:
CASE (x) OF
5 : Writeln (‘X bernilai 5’);
6 : Writeln (‘X bernilai 6’);
7 : Writeln (‘X bernilai 7’);
else
Writeln (‘X tidak bernilai 5,6, atau 7’)
end;
Manfaat Algoritma Percabangan
Algoritma berperan dalam pencapaian tujuan dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut manfaat algoritma dalam dunia pemrograman:
- Mampu menyelesaikan permasalahan dengan urutan langkah-langkah logis yang disusun secara sistematis dan terstruktur.
- Memungkinkan untuk menyederhanakan program yang rumit sehingga lebih mudah dipahami dan diimplementasikan.
- Membantu dalam pembuatan program dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur.
- Dapat meminimalisir kesalahan dalam penulisan program yang perlu diulang, karena langkah-langkahnya sudah terdefinisi dengan jelas.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin