Menuju konten utama
Tahun Baru Imlek 2573

Jelang Imlek, Perajin Bunga Sakura atau Mei Hwa Banjir Pesanan

Meski Implek kali ini masih dirayakan dalam suasana pandemi COVID-19, tapi tidak menyurutkan warga memesan bunga Sakura.

Jelang Imlek, Perajin Bunga Sakura atau Mei Hwa Banjir Pesanan
Perajin pohon bunga Sakura atau Mei Hwa banjir orderan menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Ca.

tirto.id - Perajin pohon bunga Sakura atau Mei Hwa banjir orderan menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Meski Implek kali ini masih dirayakan dalam suasana pandemi COVID-19, tapi tidak menyurutkan warga memesan bunga Sakura.

“Hingga saat ini saya masih mengerjakan pesanan pohon bunga Mei Hwa yang mulai banyak sejak dua minggu menjelang perayaan Imlek,” kata Asong, salah seorang perajin pohon bunga Mei Hwa di Pontianak, Minggu (30/1/2022).

Dia menjelaskan hingga saat ini dirinya sudah membuat sebanyak 70 pohon bunga Mei Hwa dalam memenuhi pesanan warga Tionghoa yang akan merayakan Imlek.

“Bahkan pemesan pohon bunga Mei Hwa tidak hanya warga Kota Pontianak, tetapi juga Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya,” kata Asong berderita.

Asong menambahkan meski dilanda pandemi COVID-19, pemesanan pohon bunga Mei Hwa masih normal seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pohon bunga Mei Hwa karya tangan Asong dijual mulai dari harga Rp300 ribuan hingga Rp3 jutaan/pohon bunga Mei Hwa atau tergantung besar kecil ukurannya.

“Untuk menyelesaikan satu pohon bunga Mei Hwa kami membutuhkan sekitar dua hari untuk ukuran 50 centimeter,” kata dia.

Dia menambahkan pohon bunga Mei Hwa yang dibuat menggunakan batang atau pohon dari akar kayu bakau atau mangrove sehingga kuat dan tahan lama sekitar lima tahun.

Pohon bunga Mei Hwa tersebut sebagai perhiasan pada perayaan Imlek warga Tionghoa, dan diyakini pohon bunga tersebut membawa keberuntungan.

Tetap Jaga Prokes

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti kepada umat Konghucu untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) saat merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili. Menag menilai situasi pandemi Covid-19 yang masih membahayakan saat ini harus terus menjadi kewaspadaan bersama.

“Pandemi hingga hari ini belum berhenti. Apalagi dengan terus melonjaknya kasus penularan lokal varian Omicron saat ini sudah seharusnya menjadikan kita makin berhati-hati. Mari kita rayakan Imlek tahun ini dengan kesederhanaan dan jalankan prokes tanpa mereduksi maknanya,” kata Yaqut di Jakarta dalam rilis yang diterima Tirto, Minggu (30/1/2022).

Sebagai panduan prokes pada perayaan Imlek, Menag Yaqut telah meneken Surat Edaran No SE 02 Tahun 2022 pada 25 Januari 2022. Menag meminta agar SE itu benar-benar dijalankan karena bertujuan memberikan rasa aman kepada umat Khonghucu dan masyarakat luas.

“Mari saling mengingatkan akan pentingnya menjaga prokes ini di berbagai kondisi termasuk saat merayakan Imlek,” kata dia.

Menurut Menag, prokes secara ketat harus dilakukan dalam setiap penyelenggaraan, baik Persembahyangan Er Shi Sheng An (Hari Persaudaraan), Persembahyangan Chu Xi (Akhir Tahun), Persembahyangan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, Persembahyangan Jing Tian Gong (kepada Tian/Tuhan), maupun Persembahyangan Shang Yuan/Yuanxiao/Cap Go Meh.

Baca juga artikel terkait IMLEK 2022

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz