Menuju konten utama

Kapan Cap Go Meh 2022: Sejarah dan Makanan Khas Perayaan Imlek

Cap Go Meh akan jatuh pada hari Selasa, 15 Februari 2022. Berikut sejarah dan makanan khas Cap Go Meh yang merupakan rangkaian Imlek 2022.

Kapan Cap Go Meh 2022: Sejarah dan Makanan Khas Perayaan Imlek
Warga Tionghoa bersembahyang saat perayaan Cap Go Meh di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Selasa (19/2/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

tirto.id - Kapan dan tanggal berapa Cap Go Meh 2022? Cap Go Meh adalah bagian dari perayaan Imlek yang mana diselenggarakan di malam ke-15, usai Tahun Baru China tersebut.

Kata Cap Go Meh berasal dari dialek Tiociu atau Hokkien, “Cap Go” yang artinya “lima belas” dan “Meh” artinya malam.

Oleh karena itu, Cap Go Meh akan jatuh pada hari Selasa, 15 Februari 2022.

Makanan Khas Cap Go Meh

1. Tangyuan

Makanan khas Cap Go Meh adalah Tangyuan. Bola-bola ketan yang kenyal, manis, dan berwarna-warni, bagi sebagian besar keluarga Tionghoa sangat penting dihidangkan saat Cap Go Meh.

Tanggal lima belas bulan pertama kalender Tiongkok juga dianggap sebagai festival Yuanxiao. Ini juga merupakan simbol reuni keluarga dengan keluarganya dan karenanya tangyuan disantap selama Festival Lampion.

Makan camilan manis yang lezat ini merupakan bagian penting dari Cap Go Meh dan biasanya dimakan setelah lentera dilepaskan ke langit. Memakannya juga merupakan cara bagi orang Tionghoa untuk mengungkapkan cinta, salam, dan harapan terbaik mereka untuk keluarga mereka.

2. Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh biasanya disantap keluarga Tionghoa Indonesia pada saat perayaan Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh juga mengandung perlambang keberuntungan, misalnya lontong yang padat dianggap berlawanan dengan bubur yang encer.

Lontong Cap Go Meh merupakan masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa.

Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.

Sejarah Cap Go Meh

Orang Tionghoa merayakan Tahun Baru selama 2 minggu penuh, dimulai pada hari pertama bulan pertama dalam sistem kalender Cina dan diakhiri dengan Cap Go Meh pada hari kelima belas. Cap Go Meh tidak hanya dirayakan di Indonesia, tetapi di negara lain Cap Go Meh dikenal sebagai Festival Lantera atau Festival Lampion.

Menurut tulisan bertajuk “Mitos Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek” J.Br. Tambunan dan kawan-kawan yang terhimpun dalam Pantun: Jurnal Ilmiah Seni Budaya (2017), Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan Imlek yakni setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Cina.

Cap Go Meh sering disebut pula dengan istilah Festival Lampion. Penyebutan ini bermula dari abad ke-17 pada masa Dinasti Han. Kala itu, setiap malam tanggal ke-15 bulan pertama, keluarga istana dan seluruh warga mengadakan perayaan.

Perayaan itu dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memasang lentera atau lampion yang berwarna-warni. Hampir di seluruh tempat di wilayah kekaisaran di Cina kala itu merayakan Cap Go Meh, di kota maupun di desa.

Tujuan pemasangan lampu warna merah adalah untuk mengusir hama atau binatang-binatang perusak tanaman, sekaligus untuk memperindah pemandangan. Selain itu, untuk semakin memeriahkan suasana malam tahun baru pada hari ke-15 tersebut, diadakan pertunjukan musik dan barongsai.

Tradisi inilah yang hingga kini terus dilakukan. Maka dari itu, Imlek dan Cap Go Meh merupakan satu kesatuan, bukan terdapat pembedanya. Cap Go Meh merupakan puncak atau akhir dari perayaan Tahun Baru Cina alias Imlek.

Baca juga artikel terkait IMLEK 2022 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom