tirto.id - Umat Islam di seluruh Indonesia telah menjalani puasa Ramadan hingga hari ke-24 pada tanggal 24 Ramadan 1440H atau Rabu, 29 Mei 2019.
Ketika bulan puasa tiba, salah satu momen yang istimewa adalah datangnya azan maghrib sebagai tanda usainya menahan lapar, haus, dan hal-hal yang membatalkan puasa selama sehari penuh.
Masyarakat di Kab. Tulungagung Jawa Timur dapat menunggu waktu buka puasa dengan ngabuburit, di beberapa tempat, di antaranya adalah Taman Alun-alun Tulungagung, Pantai Popoh, Waduk Wonorejo. Selain itu di daerah ini juga terkenal dengan makanan dan minuman khas yang dapat digunakan sebagai menu buka puasa. Beberapa makanan khas Kab. Tulungagung antara lain: Ayam Lodho, Geti/Enting, Kue Sagon, Nasi Patik, Jenang Grendul, Jenang Syabun, Sompil, Kerupuk Rambak, Kepiting Sambal Ijo, Kopi Ijo, Sego Bantingan.
Untuk menunaikan ibadah sholat atau pun tarawaih, pada umumnya warga Kab. Tulungagung melakukan ibadah ini di Masjid Al-Munawwar yang dikategorikan sebagai masjid Masjid Agung. Alamat Masjid Al-Munawwar ada di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 02.
Selain Masjid Al-Munawwar, terdapat beberapa masjid lain yang dapat digunakan oleh umat Islam di Kab. Tulungagung untuk menunaikan ibadah salat, salah satunya adalah Masjid Baiturrohman. Masjid Besar. Alamat Masjid Baiturrohman adalah di Desa Sumberdadap RT:04 RW:01 Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung.
Tidak hanya itu, salat tarawih yang pada bulan Ramadan hukumnya adalah sunah muakkad ini juga dapat dilakukan di Masjid Baiturrahman. Masjid ini berada di Jl. Pahlawan 130 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.
Tirto.id juga menyediakan jadwal imsakiyah yang meliputi imsak, subuh, zuhur, asar, berbuka, maghrib, dan isya di Kab. Tulungagung seperti di bawah ini.
Selain jadwal sholat, perlu diketahui bahwa sholat tarawih penting bagi umat muslim. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-24 adalah ada 24 doa yang mustajabah baginya..
Tausiah Harian
Bolehkah perempuan melakukan iktikaf?
Pada dasarnya iktikaf bisa dilakukan siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Bolehnya kaum perempuan beriktikaf didasarkan pada hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim melalui Sayidatina Aisyah RA sebagai berikut:
“Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Aktivitas itu dilakukan hingga beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti iktikaf pada waktu tersebut sepeninggal Rasulullah SAW.”
Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam kitab Ibanatul Ahkam juga membolehkan perempuan beriktikaf. Mereka menyatakan:
“Boleh iktikaf perempuan di masjid dengan izin suami bila tidak dikhawatirkan terjadi fitnah.”
Penulis: Alhafiz K
Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/106360/apakah-wanita-boleh-itikaf
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH