Jadwal Buka Puasa Kab. Lima Puluh Kota 15 Ramadan 1440H atau Senin, 20 Mei 2019

tirto.id - Ibadah puasa memasuki hari ke-15 pada tanggal 15 Ramadan 1440H atau Senin, 20 Mei 2019.

Setiap menjelang jadwal buka puasa atau kumandang bedug adzan maghrib masyarakat di Kab. Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat memanfaatkannya untuk ngabuburit Tempat ngabuburit di Kab. Lima Puluh Kota antara lain: Lembah Harau.

Sementara untuk menjalankan ibadah salat tarawih, warga Kab. Lima Puluh Kota umumnya memusatkan kegiatan ibadahnya di Masjid Baiturrahim yang dikategorikan sebagai Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 1960. Sementara untuk daya tampung, Masjid Baiturrahim bisa diisi 50 - 100 jamaah.

Selain Masjid Baiturrahim, umat muslim di Kab. Lima Puluh Kota bisa menjalankan salat tarawaih Masjid Amaliyah. Masjid Jami. Alamat Masjid Amaliyah ada di Jorong Kayu Bajajar Padang Laweh Nagari Mungo. Masjid ini dibangun pada 2016. Daya tampung, Masjid Amaliyah bisa diisi 50 - 100 jamaah.

Alamat Masjid Al-Ihsan ada di Jr. Dusun Nan Duo Nagari Simpang Kapuak. Musafir yang kebetulan sedang berada di Kab. Lima Puluh Kota juga dapat melakukan tarawih di Masjid Al-Ihsan. Masjid Masjid Al-Ihsan termasuk dalam jenis masjid Masjid Jami. Masjid ini dibangun pada 2017. Daya tampung, Masjid Al-Ihsan bisa menampung 50 - 100 jamaah.

Bagi masyarakat Kab. Lima Puluh Kota yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, Tirto.id menyediakan jadwal buka, sholat maghrib, imsak, sholat subuh, zuhur, isya, magrib, isya:

Selain itu, penting bagi umat muslim untuk menjalankan tarawih di kala Ramadan. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-15 adalah memintakan ampun untuknya semua malaikat pemikul ‘arasy dan kursi..

Tausiah Harian

Saat mandi, terkadang secara tidak sengaja air masuk ke bagian dalam anggota tubuh. Barangkali lantaran terlalu keras menggerojok air atau saat membersihkan kotoran di sela-sela lubang hidung atau telinga air tidak sengaja masuk.

Apakah hal tersebut dapat membatalkan puasa?

Kitab I’anatut Thalibin menjelaskan perkara itu sebagai berikut:

“[...] kaidah menurut ulama adalah air yang tidak sengaja masuk ke dalam rongga tubuh dari aktivitas yang tidak dianjurkan dapat membatalkan puasa, atau dari aktivitas yang dianjurkan meski anjuran sunah, maka tidak membatalkan.”

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kemasukan air saat rutinitas mandi hukumnya membatalkan secara mutlak, sebab mandinya itu adalah aktivitas yang tidak dianjurkan syariat. Rutinitas mandi dengan tujuan membersihkan atau menyegarkan badan merupakan perkara mubah.

Hanya saja, rutinitas mandi itu bisa berubah menjadi mandi yang disunahkan apabila disertai niat yang mu’tabar (sesuai standar syariat) dan memenuhi syarat rukun sebagaimana mandi wajib. Jika demikian, maka kemasukan air dalam aktivitas mandi tersebut tak membatalkan puasa, asalkan tidak dengan cara yang berlebihan dalam menggerojok air.

Ketika puasa seseorang dinyatakan batal sesuai penjelasan di atas, ia tetap diwajibkan untuk imsak (menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa) hingga tenggelamnya matahari dan wajib mengganti puasanya di kemudian hari.

Penulis: M. Mubasysyarum Bih

Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/90649/kemasukan-air-saat-mandi-batalkah-puasanya