tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengaku selama ini dirinya tak pernah menerima gaji dari jabatannya sebagai ketua dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal itu dikarenakan dirinya merangkap jabatan sebagai ketua dewan pengarah BPIP.
"Sampai sekarang saya masih laku. Maksud saya laku, dikasih kerjaan, saya enggak minta. Saya suka guyon sama ibu Menteri Keuangan, saya baru tahu karena saya nggak pernah mikirin, ternyata di apa itu, PNS ya. Itu, gaji itu nggak boleh dua ya. Saya baru tahu loh, beneran loh. Saya kan megang BPIP sama BRIN. Ternyata yang di BRIN saya nggak dapat gaji loh," kata Megawati saat menyampaikan pidato sebelum penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur se-Indonesia di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Dalam pidatonya, Megawati menceritakan pengalaman hidupnya yang menurutnya ada fase naik dan turun. Salah satunya, soal perjalanan dan dinamika hidupnya sejak lahir, hidup di Istana kemudian menjadi rakyat biasa hingga bangkit kembali bahkan sampai menjabat Presiden kelima RI.
"Saya sendiri, lho karena hidup saya menurut saya unik. Unik lho. Saya anak presiden, tinggal di istana karena bapak saya presiden, wah semua orang gini-gini di Istana Merdeka sana. Saya boleh tidur di Istana Jogja. Saya lahir di situ karena anak presiden," kata Megawati.
Megawati juga mengisahkan era pahit saat Presiden Soeharto berkuasa dan kenyataan pahit yang harus dihadapinya dan keluarga.
"Setelah Pak Harto, bapak saya diturunkan. Terus kami? Orang langsung enggak ada yang mau kenal kami. Wah, saya rakyat biasa. Ini pengalaman hidup loh. Bukan subjektif. Itu kenyataan. Coba bayangkan," katanya.
Di forum tersebut, Megawati berpesan kepada penjabat kepala daerah yang hadir sebagai tamu untuk menghindari kecurangan Pilkada. Dia mengingatkan apabila ada pelanggaran Pilkada yang dilakukan secara terstruktur sistematis dan masif (TSM), maka rakyat kecil yang akan jadi korban.
"Terus sekarang, biarin itu Pilkada itu jalan yang benar saja. Enggak usah pakai TSM-TSM. Sudah deh, nggak usah. Kasihan pada rakyat tuh, jangan dibodohi melulu, kasihan," kata Megawati.
Kepada tamu undangan, Megawati juga mengingatkan agar jangan egois dan tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi dalam Pilkada mendatang.
"Awas kalau kalian hanya egois, awas kalau kalian hanya maunya demi keenakan sendiri dan keluarga kalian, demikian. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Megawati menutup pidatonya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang