Menuju konten utama

Isu Perumahan Dominasi Aduan Konsumen pada Semester I 2019

80 persen aduan selama Januari-Juni 2019 sebanyak 800 aduan didominasi isu perumahan.

Isu Perumahan Dominasi Aduan Konsumen pada Semester I 2019
Foto aerial suasana perumahan yang berada di atas mal Thamrin City, Jakarta, Rabu (26/6/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

tirto.id - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mencatat pengaduan untuk sektor perumahan mendominasi 80 persen dari total laporan yang diterima per Juni 2019. Selama Januari-Juni 2019 jumlah aduan perumahan sudah lebih banyak dari 400 laporan.

Ketua BPKN, Ardiansyah Parman mengatakan, jumlah ini mengalami peningkatan signifikan. Dibanding aduan pada 2018 sebanyak 500 laporan, jumlah aduan periode semester I 2019 sudah ada 800.

"BPKN sampai Juni tadi mayoritas atau 80 persennya perihal perumahan. Digital belum banyak," ucap Ardiansyah kepada wartawan saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Selasa (2/7/2019).

"Ini meningkat setahun kemarin baru sekitar 500-an, tapi ini 6 bulan sudah hampir 800," ujar dia.

Ardiansyah juga mengatakan, persoalan yang menjadi catatan lembaganya adalah perihal kepemilikan, lalu status , juga seritifikat yang tak kunjung diberikan kendati sudah dilunasi.

Saat ini, berdasarkan pemetaan BPKN, jumlah aduan terbanyak berasal dari daerah wilayah Jakarta. Ardiansyah menduga hal ini disebabkan karena letak BPKN yang dekat dengan warga.

Untuk pengaduan digital, kata dia, didominasi perdagangan elektronik atau e-commerce. Misalnya pesanan yang diantar tidak sesuai dengan pesanan.

Semenatra itu, aduan lainnya juga tercatat berasal dari sektor keuangan. Misalnya masalah pembiayaan kredit bagi konsumen.

Ia mengatakan bahwa pada persoalan ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu melakukan pemeriksaan dan penanganan pada persoalan ini.

"Kalau digital baru puluhan, tapi buat perumahan sudah ratusan," ucap Ardiansyah.

Baca juga artikel terkait PENGADUAN KONSUMEN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali