Menuju konten utama

Istana Respons Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi yang Turun

Menurut Stafsus Mensekneg Faldo Maldini, angka kepuasan kinerja pemerintahan Jokowi yang naik-turun adalah hal wajar.

Istana Respons Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi yang Turun
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di sela peresmian gedung Nasdem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

tirto.id - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini memastikan pemerintah memonitor terus hasil survei dari lembaga survei tentang kepuasan kinerja pemerintah. Menurut Faldo, angka kepuasan yang naik-turun adalah hal wajar.

"Kalau melihat angkanya, dukungan masih besar, kepercayaan itu harus dijaga dari hari ke hari," kata Faldo dalam keterangan, Jumat (4/3/2022).

Faldo pun beranggapan, angka yang muncul dalam survei masih positif meski bisa saja dinilai negatif. Ia memandang, pemerintah akan berupaya bekerja dan memperbaiki diri.

"Yang jelas, ujung dari sebuah kebijakan adalah dukungan publik, meskipun tidak akan mungkin memuaskan semua orang," kata Faldo.

Faldo menambahkan, pemerintah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang menyoroti kinerja pemerintah maupun hasil penelitian lembaga survei yang berupaya menangkap kinerja pemerintahan. Ia pun memastikan Indonesia akan semakin berjalan ke arah positif, transparan dan berkeadilan di masa depan.

"Kami yakin penegakkan hukum di Indonesia akan semakin baik, semakin transparan, dan berkeadilan. Kita bersama-sama perlu terus mengawal proses perbaikan dari seluruh tatanan kelembagaan kita," kata Faldo.

Kinerja pemerintahan Jokowi dinilai mulai mengarah negatif. Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat indeks demokrasi Indonesia turun signifikan dari 77 persen hingga ke angka 50,3 persen.

"Kalau kita perhatikan di February-Maret 2022 itu terlihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja demokrasi itu menurun tajam dari 77 persen turun menjadi hanya sekitar 50 persen," kata Direktur LSI Djayadi Hanan dalam keterangan, Kamis (3/3/2022).

Dalam survei yang melibatkan 1.197 responden pada rentang Maret 2018-Juni 2021 dengan margin error 2,89 persen, LSI mencatat bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini berada pada status buruk 42 persen (angka persepsi buruk: 37,9 persen dan sangat buruk (4,1 persen). Hanya 23,2 persen yang menyatakan baik (3,1 persen status sangat baik dan 20,1 persen menyatakan baik). Status buruk ini lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2021 yang berada pda angka 33,2 persen.

Dari segi politik nasional, responden menyebut kinerja politik nasional sedang dengan angka 36,4 persen. Penilaian baik (total baik dan sangat baik) mencapai 26,1 persen sementara angka buruk (buruk dan sangat buruk) berada pada angka 26,2 persen.

Di sisi lain, dari segi hukum persepsi buruk tinggi di angka 33,7 persen sementara angka persepsi baik di angka 29,7 persen. Angka persepsi baik ini turun siginfikan dibanding pada Desember 2021 lalu uang mencapai angka 41 persen.

Baca juga artikel terkait KINERJA PEMERINTAHAN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri