Menuju konten utama

Istaka Karya Bantah Pekerjanya di Papua Dimakamkan Secara Militer

Emanuel merupakan salah satu dari sembilan belas korban pekerja proyek jembatan, yang menjadi korban kelompok bersenjata.

Istaka Karya Bantah Pekerjanya di Papua Dimakamkan Secara Militer
Logo Istaka Karya. FOTO/dok. istaka karya

tirto.id - Corporate Communications PT Istaka Karya Yudi Kristianto membantah bahwa pekerja perusahannya yang jadi korban penembakan di Jalan Trans Papua dimakamkan secara militer.

Ia bahkan tidak mengetahui ada salah satu korban bernama Emanuel Beli Naikets yang telah disemayamkan. "Tidak ada yang dimakamkan secara militer setahu saya. Tidak ada rencana prosesi militer juga," tegas Yudi saat dihubungi Tirto, Selasa (11/12/2018).

9 Desember lalu, korban bernama Emanuel dikabarkan sudah disemayamkan di rumah duka, di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara. Jenazah Emanuel disebut dimakamkan secara kemiliteran.

Emanuel disebut salah satu dari sembilan belas korban pekerja proyek jembatan, yang menjadi korban kelompok bersenjata di gunung Kabo, Distrik Yall, Papua.

Namun, Yudi menyampaikan, hingga saat ini Istaka masih fokus mengurusi tanggungjawab perusahaan atas BPJS Ketenagakerjaan para korban. Ia juga menyampaikan bahwa rata-rata pekerjanya berasal dari Sulawesi dan bukan orang asli Papua.

Menurutnya, kemungkinan korban yang dimakamkan dengan prosesi militer merupakan salah satu anggota TNI yang juga jadi sasaran penembakan kelompok bersenjata pekan lalu.

"Ada satu orang militer yang tertembak dan jadi korban, di pos (jaga) kalau enggak salah. Mungkin itu yang dimaksud. Nanti saya pastikan lagi," tuturnya.

Baca juga artikel terkait ISTAKA KARYA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Hukum
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto