tirto.id - Daya saing sektor hulu migas Indonesia di level global menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh para pemangku kepentingan di sektor ini. Hal ini akan menjadi bahasan utama Indonesian Petroleum Association (IPA Convex 2018) mengusung tema “Driving Indonesia’s Oil and Gas Global Competitiveness” pada 2-4 Mei 2018, Jakarta Convention Center, Jakarta.
“Tema Convex tahun ini dipilih dengan mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia yang ada sekarang, yaitu ketatnya persaingan investasi migas secara global,” ungkap Presiden IPA Ronald Gunawan dalam sambutannya saat konferensi pers jelang pelaksanaan IPA Convex 2018 yang digelar di Lobby Lounge Bimasena, The Dharmawangsa Hotel Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Lebih lanjut, dia memaparkan, pada IPA Convex 2018 akan terdapat tiga sesi Plenary dan satu sesi Special, yang akan menghadirkan sejumlah pembicara, baik dari dalam maupun luar negeri. Di mulai dari sesi pertama pada hari pertama, berjudul "Mapping Global Oil and Gas Investment Competitiveness".
Kemudian, sesi kedua di pagi hari mengambil topik berjudul "How Countries Maintain and Improve Their Global Oil and Gas Investment Competitiveness", dan siang harinya, yaitu sesi ketiga berjudul "Aligning Policies to Achieve Indonesia’s Energy Plan".
Terakhir, di hari ketiga pagi harinya terdapat sesi spesial yang mengambil judul "Improving Indonesia’s Gas Business from Upstream to Downstream".
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia atau Chairperson IPA Convex 2018, Novie Hernawati, mengungkapkan adanya optimisme terhadap peningkatan daya saing industri hulu migas Indonesia untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, serta berdaya saing.
“Pada acara IPA Convex tahun ini, kami berupaya mencerminkan upaya yang dilakukan industri untuk menghadapi tantangan yang ada demi meningkatkan daya saing migas Indonesia di level global, salah satunya dengan menerapkan beragam inovasi dan teknologi dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang ada,” jelasnya.
Khusus mengenai teknologi dan inovasi, dikatakan Novie, pada IPA Convex kali ini akan terdapat sesi yang membahas mengenai teknologi, atau disebut technology session. Adapun empat topik mengenai teknologi tersebut yaitu: 1) Governments on Innovation of New Technology Improvement, 2) Impact of Digital Internet of Things in the Upstream Oil and Gas, 3) New Business Model in Gross Split System, dan 4) Technology for Decommissioning.
Sementara untuk menggambarkan adanya efek berganda (multiplier effect) dari industri migas, lanjutnya, akan terdapat dialog antara para tokoh masyarakat dari daerah penghasil migas saat acara pembukaan IPA Convex 2018.
Untuk itu, menurut Novie, Panitia IPA Convex 2018 juga berharap Presiden Joko Widodo dapat hadir dan berdialog dengan tokoh-tokoh masyarakat, serta sekaligus membuka secara resmi IPA Convex 2018, Rabu (2/5/2018). Kehadiran Presiden Joko Widodo diyakini dapat mempertegas komitmen Pemerintah Indonesia sebagai salah satu seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kembali daya saing sektor hulu migas Indonesia.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri