tirto.id - Sebagian besar investor institusi berharap menteri-menteri ekonomi dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih banyak dari kalangan profesional murni. Hanya sebagian kecil investor institusi yang menghendaki tim ekonomi di kabinet Jokowi-Ma'ruf didominasi figur politikus.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang melibatkan 260 pengelola dana investasi dan dilakukan melalui wawancara per telepon atau surat elektronik pada 24 Juni hingga 2 Juli 2019.
CEO Katadata, Metta Dharmasaputra mengatakan para pengelola dana investasi yang menjadi responden survei tersebut berasal dari perusahaan Manajemen Investasi, Dana Pensiun dan Asuransi dengan nilai dana kelolaan mencapai Rp700 triliun.
“Sebanyak 65 persen investor institusi yang diwawancara menilai, tim ekonomi kabinet yang ideal sebagian besar harus berasal dari kelompok profesional murni,” kata Metta dalam siaran pers Katadata Insight Center yang diterima tirto pada Kamis (25/7/2019).
Sementara 35 persen responden lainnya menganggap komposisi tim ekonomi di kabinet Jokowi-Ma'ruf yang ideal adalah jika jumlah figur profesional dan politikus di dalamnya berimbang.
Hanya 3 persen responden survei tersebut yang menilai tim ekonomi di kabinet Jokowi perlu lebih banyak diisi oleh figur dari partai politik.
“Jika Jokowi ingin berlari cepat dalam lima tahun mendatang sesuai visinya, maka tim ekonomi kabinet sebagai penggeraknya harus sangat kapabel dan solid. [...] Karena itu, harus diisi oleh para teknokrat yang profesional,” ujar Metta.
Dia menambahkan, hasil survei lembaganya juga menyimpulkan sebagian besar investor berharap posisi Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Keuangan dipegang oleh profesional murni.
Metta memaparkan terdapat 89 persen responden survei lembaganya yang mengharapkan figur profesional murni memegang posisi Menteri Koordinator Perekonomian.
Sebanyak 8 persen reponden lainnya mengaku sepakat posisi Menteri Koordinator Perekonomian ditempati oleh figur profesional yang terafiliasi dengan partai tapi bukan anggota. Cuma 3 persen responden yang ingin figur dari partai mengisi pos yang kini ditempati Darmin Nasution tersebut.
Adapun untuk Menteri Keuangan, 96 persen responden berharap posisi tersebut dipegang oleh figur profesional murni.
Sementara yang ingin posisi itu ditempati figur profesional yang terafiliasi dengan partai politik hanya 3 persen. Sedangkan responden yang ingin posisi Menteri Keuangan diisi kalangan dari partai malah cuma 1 persen.
Menurut Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar investor tidak ingin kebijakan tim ekonomi dalam kabinet Jokowi diganggu oleh kepentingan politik.
“Menteri dari partai politik diidentikkan dengan kepentingan. Investor khawatir masuknya kepentingan, bisa menimbulkan distorsi dalam pengambilan keputusan,” ujar Piter.
Piter juga menyatakan sepakat bahwa Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan adalah 2 posisi penting di kabinet Jokowi yang mesti diisi oleh figur profesional.
Editor: Agung DH