Menuju konten utama

Instalasi Batu di Bundaran HI Habiskan Dana Rp150 Juta

Pembuatan instalasi tumpukan batu berhias tanaman anti-polutan di Bundaran HI menghabiskan dana APBD DKI Jakarta senilai Rp150 juta.

Instalasi Batu di Bundaran HI Habiskan Dana Rp150 Juta
Petugas merapikan tanaman yang berada di dekat instalasi gabion di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (22/8/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Pemprov DKI Jakarta memasang instalasi gabion yang berupa tumpukan batu dalam kerangkeng besi di Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI). Pemasangan tumpukan batu yang membentuk tiga pilar itu untuk menggantikan instalasi bambu getah-getih yang sebelumnya dibongkar.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsita mengatakan anggaran pembuatan instalasi itu berasal dari dari alokasi APBD untuk instansinya.

"[Habis dana] Kurang lebih Rp150 juta, [diambil] dari APBD Dinas Kehutanan. Enggak ada seniman yang masang, seniman perancangnya ya Dinas Kehutanan. Yang masang juga dari Dinas Kehutanan sendiri," ujar Suzi saat dihubungi reporter Tirto pada Rabu (21/8/2019).

Dia beralasan instalasi gabion dipilih karena lebih natural dan alamiah sehingga layak menjadi hiasan di kawasan tengah kota.

Instalasi gabion itu, menurut Suzi, menggambarkan filosofi tanah, air dan udara. Tiga elemen itu, kata dia, menunjukkan penyelarasan lingkungan.

"Di bawahnya kita kasih tanaman sebagai contoh bebas polusi. Sansivieira, bougenville, palem kol, tapak dara, lolipop, alang-alang sebagai estetika," ujar dia.

Suzi menambahkan sejumlah tanaman yang ada di atas tumpukan pilar-pilar batu instalasi tersebut juga merupakan contoh tanaman anti-polutan atau penyerap polusi udara.

"Jadi sekelilingnya ada bougenvile, kemudian lolipop, ada sansifera, jadi emang tanaman-tanaman itu adalah contoh tanaman anti-polutan. Sebagai bentuk mengurangi polusi, seperti itu," kata dia.

"Contohnya tanaman bougenvile yang kita pilih 45,4 neutron per gram," tambah Suzi.

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom