Menuju konten utama

Anies: Instalasi Getah Getih Pakai Bambu Lokal untuk Dukung Petani

Anies menjelaskan pemilihan instalasi bambu dilakukan agar anggaran yang dikucurkan Pemprov DKI Jakarta dapat diterima oleh pengerajin bambu, petani bambu, dan para tukang yang terkait dengan bambu.

Anies: Instalasi Getah Getih Pakai Bambu Lokal untuk Dukung Petani
Warga berswafoto dengan latar belakang Instalasi Seni Bambu yang ada saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (19/8). Instalasi Seni Bambu hasil karya dari seniman Joko Avianto yang dibuat dalam rangka menyambut Asian Games 2018 itu menjadi objek foto baru bagi masyarakat Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ia ingin agar warga Jakarta mengembangkan tradisi-tradisi dan karya seni asal Indonesia. Salah satunya instalasi bambu yang beberapa waktu lalu menjadi perbincangan.

"Kemarin sempat diramaiin tuh bambu, bambu itu impor apa lokal? Lokal, ini adalah material yang sangat dekat dengan ke-Indonesia-an kita, karena itu waktu kita akan membuat instalasi kita pilih instalasi bambu," katanya saat memberikan sambutan dalam Lebaran Betawi ke-21 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7/2019).

Anies menjelaskan pemilihan instalasi bambu tersebut agar anggaran yang dikucurkan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat diterima oleh pengerajin bambu, petani bambu, dan para tukang yang terkait dengan bambu.

"Sering kali kita anggap remeh, padahal justru fungsi pemerintah adalah membesarkan yang kecil, mendorong untuk mereka tumbuh berkembang. Izinkan tempat ini [Jakarta] menjadi tempat berkembangnya perekonomian rakyat kebanyakan," katanya.

"Dan Insyaallah, nanti ke depan akan lebih banyak lagi karya-karya seni dari Jakarta dan seluruh Indonesia tampil di ibu kota ini kota ini harus menjadi kota milik semuanya," lanjutnya.

Pembongkaran instalasi bambu Getah Getih di Bundaran HI menuai pro dan kontra. Instalasi ini awalnya dibuat dalam rangka penyambutan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

Namun, pembongkaran tersebut menjadi perbincangan di sosial media. Sejumlah fraksi di DPRD DKI Jakarta pun bahkan ikut mengkritiknya.

“Kami tidak mempersoalkan apakah dana CSR, apakah dana APBD. Dana CSR itu, kan, juga uang masyarakat. Itu, kan, sebagai sebuah kewajiban daripada pengusaha kepentingan yang ada di Jakarta untuk masyarakat. Harus jelas,” kata Sekretaris Fraksi Hanura di DPRD DKI, Veri Yonnefil saat dihubungi, Jumat (19/7/2019).

Menurut dia, pembuatan instalasi jangka pendek dengan nilai anggaran sebesar Rp550 juta tersebut menjadi sia-sia.

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dipna Videlia Putsanra