Menuju konten utama

INKA Sebut Progres Pabrik Kereta Api di Banyuwangi Sudah 26 Persen

PT Industri Kereta Api Indonesia Persero (INKA) menyebutkan, progres pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur, sudah mencapai 26 persen dan Agustus 2020 bisa beroperasi.

INKA Sebut Progres Pabrik Kereta Api di Banyuwangi Sudah 26 Persen
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas beserta Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro beserta pejabat BUMN lainya meninjau pembangunan Pabrik Kereta Api (KA) milik PT INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (31/3/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/NZ.

tirto.id - Direktur Utama PT Industri Kereta Api Indonesia Persero (INKA) Budi Noviantoro menyebutkan, progres pembangunan pabrik kereta api milik perusahaannya di Banyuwangi, Jawa Timur, sudah mencapai 26 persen.

Ia menargetkan, pada Agustus tahun 2020 mendatang, pabrik baru yang digadang sebagai yang terbesar di Asia Tenggara itu bisa beroperasi untuk memenuhi pesanan.

"Mudah-mudahan selesai pada ulang tahun INKA di tahun depan," ujarnya dalam agenda diskusi bersama wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).

Ia menyebutkan, pembangunan pabrik PT INKA di Banyuwangi, Kecamatan Ketapang tersebut dilakukan dengan kerja sama Swiss, yakni dari Stadler Rail Group, dan dalam produksinya fokus menggarap pasar ekspor.

Dalam proyeksinya, Pabrik Banyuwangi akan memproduksi berbagai jenis kereta, seperti kereta Metro, Light Rail Vehicles (LRV) dan beberapa jenis lainnya.

Pabrik tersebut juga akan dilengkapi museum dan dibangun dengan arsitektur yang mengadopsi kekhasan budaya masyarakat suku Osing Banyuwangi.

Nantinya, pabrik kereta api seluas 83 hektare itu akan mempunyai kapasitas produksi sebanyak 500 car body per tahun.

Angka produksi itu direncanakan bakal digunakan untuk mengekspansi pasar baru kereta api yang terus dijajaki PT INKA seperti di Sri Lanka, Malaysia, Laos serta beberapa negara di kawasan Benua Afrika seperti Madakaskar dan Zimbabwe.

"Untuk Malaysia kami akan ada kejutan sebentar lagi, tunggu saja," ucapnya.

Sementara untuk kerja sama dengan Sri Lanka, lanjut dia, juga sudah ada kejelasan.

"Sri Lanka menggunakan Eximbank, semua sudah, sudah proses dan selesai tinggal teken Kontrak. Uang udah ada sekitar 50 juta dolar, tapi negera tersebut masih gonjang-ganjing, kita tunggu saja," tukas Budi.

Baca juga artikel terkait PT INKA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dhita Koesno