tirto.id - InJourney Destination Management dan Hamzah Batik menggelar acara budaya di kompleks percandian Keraton Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/10/2024). Gelaran budaya bertajuk “Svarna Sandya Nusantara #BersatuBerbudaya,” ini merupakan hasil kolaborasi InJourney Destination Management dan Hamzah Batik yang resmi dimulai tahun ini.
Acara dibuka dengan prosesicaos dhahar sebagai ungkapan syukur sebelum memulai rangkaian kegiatan. Para pengunjung kemudian diajak mengikuti kirab menuju Candi Ratu Boko. Setelah prosesi khidmat, setiap peserta diberikan semangkuk nasi gudangan dan pisang sebagai simbolisasi dimulainya acara.
Hetty Herawati, Direktur Komersial InJourney TWC, hadir dalam acara tersebut sekaligus memberikan sambutan. Hetty menekankan peran signifikan kawasan candi sebagai panggung budaya.
“Kami berharap bahwa ini adalah acara yang tidak hanya sekali dilakukan. Mungkin akan kami buat terus-menerus secara konsisten di area ini, Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Kami juga ingin menyatakan bahwa ini adalah tempat yang kami pakai untuk panggung budaya Indonesia, khususnya untuk teman-teman UMKM dan penggiat seni di Jogja,” ungkap Hetty.
Pernyataan Hetty itu direpresentasikan dengan penampilan Sanggar Seni Kinanti Sekar dengan tarian pembuka, Katresnaning Jati. Penampilan tari tersebut dipanggungkan dengan latar belakang Candi Rotu Boko.
Hetty menyatakan bahwa InJourney juga akan berfokus memberi ruang bagi UMKM dan seniman lokal untuk berkreasi dan berkolaborasi. Menurutnya, kolaborasi itu penting untuk menciptakan ekosistem budaya dan industri yang saling mendukung. Injourney juga berkeinginan menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap warisan budaya Indonesia.
Hal senada juga dikatakan oleh perwakilan Hamzah Batik, Parji Ronowijoyo. Menurutnya, para pelaku seni dan budaya memang mesti bersinergi dengan industri. Harapannya, kolaborasi itu dapat memperkuat identitas budaya Indonesia.
Gelaran budaya tersebut turut dimeriahkan oleh seniman muda Yogyakarta, Paksi Raras Alit, yang berkolaborasi dengan Sawo Kecik Orchestra dari SMM Yogyakarta. Mereka membawakan empat lagu daerah dan pop nusantara yang mengalun merdu, menciptakan suasana hangat yang akrab.
Selain itu, ada pula penampilantarian Ratu Boko dan penampilan spesial dari para karyawan-karyawati Hamzah Batik dalam tari Gatotkaca yang diangkat dari epos Mahabharata.
Reyn, seorang pengunjung dari Banguntapan, Bantul, berbagi pengalamannya saat menghadiri acara bersama temannya yang berasal dari Korea.
“Saya nyari-nyari event yang Indonesia banget atau Jogja banget, lalu ketemu iklannya di Instagram,” ujar Reyn.
Menurut Reyn, gelaran budaya hasil kolaborasi InJourney itu sangat seru dan menarik, terutama karena dia hadir bersama temannya yang dari luar negeri.
“Yang paling berkesan kayaknya Jaran Kepang. Karena, suasananya tiba-tiba agak wild, berbeda dengan nuansa lemah-lembut dari tarian Jawa lainnya,” ungkapnya.
Reyn juga berharap pagelaran ini nantinya bisa menjangkau audiens yang lebih luas, terutama yang berasal dari luar negeri.
Selain penampulan budaya, Svarna Sandya Nusantara juga menawarkan pengalaman interaktif dan menyenangkan bagi penonton. Misalnya, segmen Pasar Medhang yang menampilkan beragam produk dari pengusaha lokal dan UMKM di Yogyakarta. Di segmen ini, pengunjung dapat membeli produk fasyen hingga kuliner dari produsen lokal.
Sebagai penutup, Svarna Sandya Nusantara menyuguhkan Raminten Cabaret Show. Svarna Sandya Nusantara sendiri akan digelar rutin di tahun-tahun berikutnya sebagai upaya mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merayakan warisan budaya, menjadikan kawasan candi sebagai ruang vital untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Penulis: Dina T Wijaya
Editor: Fadrik Aziz Firdausi