tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan partainya setuju dengan penerapan hukuman kebiri bagi pemerkosa agar menimbulkan efek jera. Pasalnya, selama ini sanksi terhadap pemerkosa, terutama yang korbannya anak di bawah umur kurang optimal.
“Kami setuju hukuman keras bagi pemerkosa, apakah itu kebiri, suntik hormon, atau yang lain,” kata Karding di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (14/5/2016) malam.
Karding menegaskan, hukuman keras terhadap pelaku kejahatan seksual harus diterapkan untuk menimbulkan efek jera. Menurut dia, kasus kejahatan seksual dan pembunuhan terhadap YY (14) merupakan puncak gunung es dari banyak kasus yang tak terungkap, yang bisa saja disebabkan korban enggan melapor.
Karena itu, ia berharap kepada semua pihak yang peduli pada isu kejahatan seksual, terutama aparat berwenang, untuk secara konsisten menangani persoalan ini. “Penanganan harus konsisten. Jangan sewaktu menjadi isu ramai saja,” ujarnya.
Selain penegakan hukum, lanjut Karding, yang harus dilakukan untuk menekan kejahatan seksual, juga kejahatan lain, adalah penguatan keluarga, nilai-nilai agama, dan bangunan sosial.
Menurut dia, di dalam kasus ini, partai politik hendaknya juga tidak mengambil jarak. Karding menambahkan, parpol bisa berperan dalam penguatan regulasi, menjalankan advokasi, maupun upaya lain terkait pembangunan sosial.
"Partai harus bisa melakukan apa saja yang positif untuk bangsa ini. Jangan hanya hadir saat pemilu atau pilkada, tapi hadir dalam keseharian masyarakat," katanya.
Menurut dia, kegiatan Nusantara Mengaji yang digelar PKB belum lama ini, juga Lomba Baca Kitab Kuning adalah bagian dari upaya PKB untuk menumbuhkan tradisi positif. “Tradisi-tradisi positif seperti ini harus digalakkan, tidak hanya di bidang agama. Kami percaya apabila tradisi dikuatkan maka bangsa juga akan kuat,” kata dia. (ANT)
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz