tirto.id -
Menanggapi janji Sandiaga Uno itu, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan penghapusan UN itu bertujuan untuk membuat peserta didik gembira selama proses belajar di sekolah hingga ia lulus.
"Jadi kami ingin memastikan pendidikan itu menjadi sarana yang menggembirakan, pendidikan yang menggembirakan," ujar Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Kata Dahnil, pelaksanaan UN selama ini sering membuat murid tertekan karena mengganggap UN sebagai penentu kelanjutan pendidikan mereka. Untuk itulah dalam visi-misinya, kata Dahnil Prabowo-Sandiaga ingin mengubah pendidikan menjadi sesuatu yang menggembirakan, bukan menjadi tekanan dalam hidup.
"Itu visi besarnya, pendidikan yang menggembirakan, pendidikan yang mencerahkan, dan kemudian dia memajukan, kira-kira begitu," jelasnya.
Tujuan penghapusan UN, kata Dahnil juga karena melihat selama ini banyak masalah yang ditimbulkan. Selain itu, hasilnya juga dianggap tak terlalu signifikan dalam memajukan kualitas anak didik.
"UN selama ini berubah sekadar menjadi formalitas, belum lagi ada pemborosan di pelaksanaan UN, belum lagi ada permasalahan moral terkait dengan pelaksanaan UN terutama tradisi nyontek dan sebagainya, nah ini yang harus kami ubah," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari