tirto.id - Kementerian Pertahanan Ukraina mengaku telah menemukan "ruang penyiksaan" yang dipakai tentara Rusia mengurung tahanan Ukraina di kota Balakliia. Lantas benarkah demikian?
Kepada The Guardian, beberapa penduduk Balakliia justru mengatakan kalau mereka tidak banyak berinteraksi dengan tentara Rusia yang sebagian besar tinggal di tepi kota. Mereka juga mengaku tidak mengalami penyiksaan dan eksekusi.
Sedangkan kepala wilayah Kharkiv, Serhiy Bolvinov mengatakan, selama pendudukan Rusia, ada 40 orang yang telah ditahan. Kepada BBC, seorang warga mengaku ditahan oleh orang Rusia di kantor polisi selama 40 hari dan disiksa dengan sengatan listrik.
Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengaku mengalami kecelakaan lalu lintas di Kyiv, tetapi dia tidak terluka parah. Hal itu disampaikan juru bicaranya, Serhii Nykyforov dalam sebuah posting Facebook pada Kamis pagi.
Serhii Nykyforov tidak menjelaskan kapan kecelakaan itu terjadi, tetapi menurut dia mobil Presiden Zelenskyy bertabrakan dengan kendaraan pribadi dan kecelakaan itu akan diselidiki. "Presiden diperiksa oleh dokter, tidak ada luka serius yang ditemukan," katanya.
Situasi Perang Rusia dan Ukraina Hari ke-204
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Ukraina harus menghilangkan ancaman jika ingin menjamin keamanan negaranya.
Menurut dia, Moskow akan bereaksi negatif apabila proposal Kyiv terkait jaminan keamanan internasional untuk Ukraina jadi ditandatangani.
Pada hari Selasa, kantor kepresidenan Ukraina merilis rancangan dokumen yang berisi tentang jaminan keamanan internasional untuk Ukraina.
Perjanjian yang bersifat mengikat itu harus ditandatangani antara Ukraina dan Amerika Serikat, kemudian antara Uni Eropa dan sejumlah negara lain.
Menurut Peskov, dokumen tersebut tidak menggambarkan abstainnya Ukraina bergabung dengan NATO, atau status netral untuk Ukraina, bahkan partisipasi Rusia sebagai penjamin keamanan.
“Mengingat situasi saat ini, tidak mungkin ada orang yang dapat memberikan Ukraina jaminan keamanan yang lebih besar daripada kepemimpinan negara itu," kata Dmitry Peskov.
"Kepemimpinan negara itu seharusnya hanya mengambil tindakan yang akan menghilangkan ancaman terhadap Rusia. Kyiv sangat tahu apa tindakan yang seharusnya dilakukan," tambah Peskov.
Editor: Iswara N Raditya