tirto.id - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar mengatakan, ada sekitar 150 ribu orang telah dibebaskan dari kekuasaan Rusia di daerah Balakliia, pusat pasokan militer yang diambil tentara Ukraina akhir pekan lalu.
The Guardianmelaporkan, pihak Ukraina mengklaim sedang merayakan keuntungan luar biasa dari militernya dalam serangan balasan meskipun para pejabat harus menghadapi tantangan di wilayah yang baru diduduki kembali.
Seorang anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko mengatakan, pihaknya menemukan mayat militer Ukraina yang dipenggal, kotoran manusia di mana-mana dan penjarahan yang meluas sehingga ada yang takut meninggalkan ruang bawah tanah.
Vasylenko merujuk pada kuburan massal sipil dan bukti penyiksaan yang ditemukan di kota Bucha ketika pasukan Ukraina merebut kembali wilayah Kyiv. "Tapi apa pun skalanya, akan ada pengadilan, retribusi, dan keadilan."
Situasi Perang Rusia dan Ukraina Hari ke-203
Di sisi lain, staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, tentara Rusia terus menyerang sejumlah fasilitas infrastruktur sipil dan sipil di seluruh bagian timur dan selatan Ukraina pada Selasa.
Pasukan Rusia menyerang pemukiman di oblast Luhansk dan oblast Donetsk di timur, dan oblast Dnipropetrovsk, Mykolaiv dan Cherkasy di selatan. Mereka disebut melakukan serangan udara dan serangan rudal serta sistem roket artileri mobilitas tinggi.
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, pasukan sekutu Rusia memukul mundur tentara Ukraina untuk maju ke wilayah Kherson, dekat desa Davydov Brod dan Kiselevka. Hal itu disampaikan oleh Kirill Stremousov, wakil kepala administrasi militer-sipil Wilayah Kherson.
"Garis depan stabil. Pada malam hari ada upaya untuk memasuki Davydov Brod dan di daerah Kisilevka, semuanya ditolak," kata pejabat itu.
Dia mengatakan, tidak ada prasyarat untuk mengubah situasi yang mendukung angkatan bersenjata Ukraina ke arah ini.
Pada pertengahan Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Wilayah Kherson berada di bawah kendali penuh pasukan Rusia. Pada akhir April, pemerintahan militer-sipil dibentuk.
Editor: Iswara N Raditya