tirto.id - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian khawatir ke depannya Indonesia akan menghadapi ancaman kehilangan petani karena rendahnya minat generasi muda terhadap usaha sektor pertanian.
Kepala BPPSDMP Pending Dadih Permana menilai, gejala tersebut terjadi akibat adanya pandangan mengenai usaha di sektor pertanian yang tidak mampu memberikan keuntungan ekonomi. Hal itu menjadi salah satu penyebab generasi pemuda tidak mau terjun untuk menggeluti usaha pertanian.
"Saat ini memang diciptakan pandangan terhadap generasi muda bergerak di sektor industri lebih menguntungkan. Nantinya Indonesia akan kehilangan petani," ucapnya, di Jakarta, Kamis (19/5/2016),
Pending menilai, saat ini ada beberapa negara lain yang tidak ingin Indonesia maju dan berdaulat di sektor pertanian, sehingga menciptakan pandangan yang salah terhadap generasi muda. "Kalau generasi muda kuat, ini merupakan kekuatan yang masif (untuk pertanian Indonesia)," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata dia, harus ada upaya perencanaan yang intensif untuk dapat meningkatkan minat generasi mudah terhadap sektor pertanian, serta tidak membiarkan hal tersebut berjalan begitu saja.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Pending, pada tahun ini pihaknya akan mengembangkan program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Bidang Pertanian guna meningkatkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian.
"Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha perlu dilakukan pembekalan mental wirausaha, membuka kesempatan berwirausaha seluas-luasnya dan membantu mempermudah akses terhadap aspek pendukung dalam usahanya," tuturnya.
Melalui program ini, kata dia, setiap kelompok akan mendapatkan bantuan modal sebesar Rp35 juta sebagai pendorong awal. "Nantinya kelompok-kelompok wirausaha muda ini akan kita hubungkan dengan lembaga pemberdayaan usaha yang lain," imbuhnya.
Pending menyatakan, saat ini program tersebut sudah melibatkan 14 perguruan tinggi guna mendukung program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Bidang Pertanian tersebut.
Selanjutnya, kata dia, sebanyak 2.000 mahasiswa siap dilibatkan dalam program tersebut atau sekitar 500 kelompok jika setiap kelompoknya beranggotakan dua hingga tiga orang.
"Kelompok-kelompok wirausahawan muda ini nantinya diarahkan mengembangkan usaha dari hulu hingga hilir dan saling terkait satu kelompok dengan kelompok lainnya, bukan justru bersaing atau saling mematikan," tegasnya.
Pending menambahkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk membuat program-program tematik terkait pemberdayaan pemuda di sektor pertanian. (ANT)
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz