tirto.id - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Swedia Bagas Hapsoro mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Swedia terus mengambil langkah serius untuk memperkuat kerja sama di bidang energi terbarukan.
Hapsoro menegaskan, sektor energi terbarukan merupakan salah satu bidang kerja sama yang potensial dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan Swedia.
"Melalui dialog diskusi kedua negara dapat mendorong terwujudnya kerja sama konkret dalam mengatasi permasalahan kekurangan energi listrik di Tanah Air, serta berkontribusi pada upaya penanggulangan emisi CO2 dan perubahan iklim," ujar Hapsoro, seperti dikutip Antara, Jumat, (1/4/2016).
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada pertemuan dengan para pejabat Kementerian Energi dan Lingkungan Hidup Swedia dalam acara "Indonesian-Swedish Initiative for Sustainable Energy Solutions (INSISTS) Board of Management Meeting" ke-5 yang diselenggarakan di Swedia pada 29 Maret hingga 1 April 2016.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Satry Nugraha mengatakan bahwa kerja sama Indonesia-Swedia di bidang energi terbarukan telah berjalan cukup baik selama dua tahun terakhir sejak nota kesepahaman INSISTS ditandatangani pada 2013.
"Dialog intensif dan evaluasi lebih lanjut atas pelaksanaan proyek kerja sama yang telah terlaksana akan lebih mendorong kerjasama konkret antar kedua negara," ujar Satry.
Pertemuan INSISTS ke-5 juga melibatkan kalangan industri dan swasta Indonesia dan Swedia. Hal itu dilakukan untuk mendorong keterlibatan swasta dalam peningkatan penggunaan energi terbarukan sebagai sumber energi di Indonesia.
Swedia merupakan salah satu negara Eropa yang telah berhasil mengembangkan energi terbarukan sebagai sumber daya energi, baik untuk listrik, penghangat maupun pendingin ruangan.
Saat ini, sekitar 52 persen dari total produksi energi nasional Swedia berasal dari energi terbarukan, yaitu "hydropower" (pembangkit listrik tenaga air), tenaga surya, dan bio-energi.
Capaian tersebut menempatkan Swedia sebagai salah satu negara terdepan dalam bidang energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Pada pertemuan tersebut, delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan berbagai pemangku kepentingan Indonesia di bidang energi terbarukan, yaitu pejabat dari Dewan Energi Nasional (DEN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Walikota Payakumbuh, PT. Pertamina, Asosiasi Produsen Bioenergi Indonesia, Fakultas Teknik UGM dan Pemprov Sumatra Barat.
(ANT)