Menuju konten utama

IHSG Melemah Seiring Anjloknya Bursa Saham Regional dan Global

IHSG hari ini, 29 September 2021 dibuka melemah mengikuti anjloknya bursa saham regional dan global.

IHSG Melemah Seiring Anjloknya Bursa Saham Regional dan Global
Karyawan memotret layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/6/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (29/9/2021) pukul 09.00 WIB dibuka melemah mengikuti anjloknya bursa saham regional dan global.

IHSG dibuka melemah 12,29 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.100,83. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.100 dan terendah ada di level 6.086. IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 1.694 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 711,3 miliar untuk 90.534 kali transaksi.

Setidaknya ada 99 saham yang bergerak menguat dan 252 saham melemah sementara 183 sisanya ada di posisi stagnan. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,09 poin atau 0,36 persen ke posisi 856,79.

"Indeks saham di Asia pagi ini Rabu dibuka turun tajam setelah indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup jauh di dalam teritori negatif," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Hampir setengah dari komponen S&P 500 sudah turun 10 persen atau lebih dari level tertingginya dalam 52 minggu terakhir dengan 64 saham telah jatuh 20 persen atau bahkan lebih.

Keberanian investor dalam mengambil risiko atau risk appetite tertekan oleh pergerakan naik imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS dan semakin kuatnya kekhawatiran terhadap inflasi.

Sama seperti IHSG pagi ini, bursa Amerika Serikat ditutup Melemah. Dow Jones ditutup 34.299,99 (-0,83%), NASDAQ ditutup 14.546,70 (-2,83%), S&P 500 ditutup 4.352,63 (-2,04%).

Bursa saham Amerika Serikat melemah cukup signifikan. Bursa saham AS masih cukup khawatir dengan meningkatnya yield 10 tahun obligasi US yang mencapai 1,558% seiring dengan ekspektasi investor terhadap The Fed yang akan menghentikan pembelian obligasi dan diiringi kenaikan inflasi dalam waktu singkat.

Peningkatan inflasi didorong oleh peningkatan harga pasokan terutama dari energi karena tingginya permintaan dan rendahnya pasokan. Saat ini pemerintah US sedang mempercepat proses pendanaan operasional dengan batas waktu hari Jumat ini.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan pelemahan IHSG pagi ini secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.

Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran tapering, kenaikan yield US treasury serta minimnya sentimen dari dalam negeri.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri