tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok ke pada level 5.040,97 pada pembukaan perdagangan Kamis (12/3/2020) pagi setelah mengalami pelemahan sebesar 113,14 poin atau 2,2 persen.
Penurunan IHSG dipicu oleh bursa saham global dan regional yang terkoreksi, menurut Samuel Sekuritas, dilansir dari Antara. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 28,85 poin atau 3,82 persen menjadi 790,92.
Bursa saham AS ditutup dengan koreksi pada perdagangan Rabu (11/3/2020) dengan indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq ditutup masing-masing 5,86 persen, 4,89 persen, dan 4,7 persen.
Sedangkan, bursa saham regional Asia pada perdagangan Kamis (12/3/2020) pagi ini juga mengalami koreksi dengan indeks acuan Nikkei di Bursa Efek Jepang (TSE) bergerak turun 861,5 poin atau 4,44 persen pada level 18.554,6 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 853,6 poin atau 3,38 persen pada posisi 24.378, dan indeks Straits Times menjadi dijual pada level 2.692,96 poin setelah penurunan 90,76 poin atau 3,26 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan oleh Bank Indonesia akan lebih rendah dibandingkan dengan proyeksinya sebesar 5,05 persen. Hal ini semakin memperburuk kondisi perekonomian Indonesia, belum lagi dengan wabah COVID-19 yang semakin merebak dan berdampak pada perekonomian.
Oleh karenanya, Bank Indonesia sedang menghitung kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 ini.
IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan saham Rabu (11/3/2020) sore dipicu oleh adanya pasien Corona yang meninggal dunia. Indeks berakhir pada level 5.154,11 poin setelah bergerak turun 66,72 poin atau 1,28 persen.
Diwartakan Antara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 12,7 poin atau 1,53 persen menjadi ditutup pada 819,77 poin.
Sektor properti mengalami penurunan paling dalam di antara sembilan sektor yang terkoreksi yakni minus 9,42 persen. Di bawahnya, ada sektor infrastruktur dan sektor pertanian dasar yang mengalami penurunan penjualan masing-masing minus 7,92 persen dan minus 7,35 persen.
Mengantisipasi anjloknya IHSG lebih dalam lagi, Bursa Efek Indonesia akan memberlakukan pembekuan perdagangan sementara atau disebut dengan Trading Halt mulai Rabu (11/3/2020). Antara mewartakan apabila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam lebih dari lima persen maka perdagangan akan dibekukan sementara selama 30 menit.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora