tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada sesi perdagangan Kamis (22/9/2022). IHSG berada di level 7.218 (+0,43 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 7.225. Sementara itu, level terendah indeks tercatat di 7.127.
Penguatan IHSG ini mengikuti keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen.
Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 227 saham menguat, 233 saham melemah, dan 185 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.492 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp14,37 triliun.
Berdasarkan pantauan, penguatan IHSG disokong oleh kenaikan delapan indeks sektoral. Sektor energi melesat 2,21 persen hingga tutup pasar. Diikuti sektor barang baku melejit 1,30 persen, dan sektor perindustrian menguat 1,12 persen.
Selain itu kenaikan juga didorong oleh sektor infrastruktur menanjak 0,65 persen, sektor transportasi dan logistik menguat 0,55 persen, sektor barang konsumsi primer naik 0,36 persen, sektor properti dan real estat menguat 0,11 persen, serta sektor keuangan naik tipis 0,02 persen.
Sementara tiga sektor melemah saat IHSG naik. Sektor teknologi tergerus 0,45 persen, sektor kesehatan melorot 0,45 persen dan sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,37 persen.
Top gainers hari ini adalah:
- PT Gaya Abadi Sempurna TBK (SLIS) naik Rp90 atau 25,00 persen ke Rp450
- PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) naik Rp54 atau 24,55 persen ke Rp274
- PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) naik Rp11 atau 13,58 persen ke Rp92
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka terkoreksi pada perdagangan Kamis (22/9/2022) pagi, pukul 09.00 WIB di zona merah pada angka 7.188. Sementara posisi tertinggi mencapai 7.188 dan posisi terendah ada di level 7.137.
IHSG pagi sudah diperdagangkan dengan volume 1,3 miliar lembar dan nilai transaksi terjadi mencapai Rp363 miliar untuk 363.594 kali perdagangan. Selain itu, setidaknya ada 127 saham yang bergerak menguat dan 148 saham melemah. Sementara 229 sisanya stagnan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan, berdasarkan grafik candlestick doji dengan stochastic yang kembali melebar dan turun mendekati area oversold mengindikasikan potensi pelemahan dengan rentang pelemahan mulai terbatas.
"Investor akan mencermati kebijakan suku bunga The Fed dan mengantisipasi kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang dapat mempengaruhi perekonomian," jelas dia, Kamis (22/9/2022).
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang