tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkonsolidasi pada perdagangan pagi ini, Rabu (9/3/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada di rentang 6.811 - 6.996.
Sebelumnya, IHSG berada di zona merah pada sesi penutupan perdagangan Selasa kemarin. Indeks berada di level 6.814 atau terkoreksi (-0,79 persen) dari pembukaan perdagangan di posisi 6.895.
"Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya, Rabu (8/3/2022).
Dia mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang bergerak fluktuatif dan menguji support level terdekat.
Namun, masih tercatatnya capital inflow secara year to date, serta pasca rilis data perekonomian, cadangan devisa masih menunjukkan bahwa fundamental perekonomian Indonesia berada dalam kondisi stabil.
"Di sisi lain, fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ujarnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- TBIG
- SMGR
- CTRA
- TLKM
- BBCA
- INDF
- ASRI
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan untuk saham PTPP PP Tbk (target price: 970 – 1.000) dengan tingkat masuk 890 – 920 dan stop loss 880.
Selain PTPP, CTRA Ciputra Development Tbk juga diproyeksikan masih menarik untuk dicermati pelaku pasar. CTRA dibukan dengan target price 1.040 – 1.070 dengan tingkat masuk 970 – 1.000 dan stop loss 960.
"Bergerak menguat dengan candlestick membentuk formasi piercing line berpotensi melanjutkan penguatan," ujarnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri