tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (5/5/2023). Posisi diperkirakan berada pada rentang 6.702 sampai dengan 6.889.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan pasca rilis data perekonomian yakni tingkat inflasi, IHSG masih terlihat akan bergerak konsolidatif. Minimnya sentimen baik dari dalam maupun luar juga belum memperlihatkan adanya faktor pendorong kenaikan bagi IHSG.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dijadikan peluang untuk melakukan akumulasi pembelian baik bagi investor dengan rentang investasi jangka pendek hingga jangka panjang," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- HMSP
- KLBF
- PWON
- CTRA
- SMRA
- ASRI
- WTON
- SCMA
- BBCA
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani turut rekomendasikan saham milik MDKA. Dia menilai MDKA masih menarik dicermati dengan buy 3.890, target price 4.000, dan stop loss<3.800.
"MDKA mencoba rebound dari bearish jangka pendek dengan berpotensi membentuk pola morning star, serta stochastic oscillator golden cross di area oversold," katanya.
MDKA di sepanjang 2022 membukukan pendapatan 870 juta dolar AS atau naik 128 persen YoY. EBITDA tumbuh 26 persen YoY menjadi 277 juta dolar AS dengan EBITDA margin di level 31,9 persen. Sejalan dengan kinerja tersebut, laba bersih melonjak 94,2 persen YoY menjadi 64,8 juta dolar AS.
Selain MDKA, dia juga rekomendasikan saham milik MYOR. MYOR masih layak dikoleksi dengan buy 2.610, target price 2.690, dan stop loss<2.500.
"MYOR mencoba rebound dari sideways jangka pendek, secara major tren masih bergerak naik di atas MA-100. Stochastic oscillator bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas," katanya.
Konsumsi masyarakat domestik terpantau solid. Tercermin pada kinerja MYOR per Maret 2023 pendapatan bersih naik 11 persen YoY menjadi Rp8,45 triliun. Alhasil dari sisi bottom line laba bersih meningkat 137 persen YoY menjadi Rp727,21 miliar. MYOR berhasil meminimalisir COGS yang tercermin dari GPM mengalami peningkatan menjadi 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 21 persen.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin