tirto.id -
IHSG pagi ini sudah diperdagangkan dengan volume 804 juta lembar dan nilai transaksi terjadi mencapai Rp496 miliar untuk 39.765 kali perdagangan. Selain itu, setidaknya ada 198 saham yang bergerak menguat dan 105 saham melemah, sementara 232 sisanya ada di posisi stagnan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan trend penguatan. Di awal pekan investor akan mencermati beberapa data ekonomi seperti data inflasi dan manufaktur.
"Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah serta musim rilis laporan keuangan 1H22 akan menjadi pendorong pergerakan IHSG," katanya dalam analisa hariannya, Senin (1/8/2022).
Penguatan pada awal pekan ini bergerak lebih baik usai IHSG ditutup melemah. IHSG ditutup di level 6.951 (-0,08%).
IHSG ditutup melemah terbatas pada akhir sesi perdagangan setelah bergerak di area positif sepanjang hari. Pelemahan diakibatkan oleh aksi profit taking memanfaatkan penguatan selama seminggu terakhir. Pergerakan masih didorong oleh musim rilis kinerja 1H22.
Seiring pada pembukaan IHSG yang bergerak di zona hijau pagi ini, bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 32.845 (+0,97%), NASDAQ ditutup 12.390 (+1,88%), S&P 500 ditutup 4.130 (+1,42%).
Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat dimana Nasdaq membukukan persentase kenaikan bulanan terbesar mereka sejak tahun 2020. Hal ini karena pendapatan perusahaan-perusahaan di AS untuk kuartal kedua sebagian besar lebih kuat dari yang diperkirakan.
Saham juga telah reli minggu ini karena spekulasi investor bahwa Federal Reserve tidak perlu seagresif kenaikan suku bunga seperti yang dikhawatirkan beberapa orang. Data ekonomi saat ini menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja AS meningkat kuat pada kuartal kedua karena pasar pekerjaan yang ketat mendorong pertumbuhan upah.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin