Menuju konten utama

Idrus Marham: Jokowi Butuh Dua Periode untuk Selesaikan Programnya

Pernyataan Idrus soal Jokowi butuh dua periode ini sebagai tanggapan atas kritik yang menyerukan 2019 ganti presiden.

Idrus Marham: Jokowi Butuh Dua Periode untuk Selesaikan Programnya
Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Ketua Koordinator Bidang Hubungan Antar-Lembaga DPP Golkar, Idrus Marham menilai Jokowi perlu memimpin Indonesia selama dua periode. Ini dilakukan untuk merampungkan program-programnya yang belum selesai pada periode pertama.

"Tentu belum semua selesai keseluruhan apa yang diprogramkan Pak Jokowi dan kabinetnya ini, tetapi sebagian besar sudah dilakukan. Dalam rangka itulah Pak Jokowi perlu dua kali [jadi presiden] untuk menyelesaikan," kata Idrus, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).

Hal ini disampaikan Idrus sebagai tanggapan atas kritik dari kelompok yang menyerukan 2019 ganti presiden. Respons itu muncul lantaran Jokowi dianggap tidak mampu mewujudkan semua janjinya saat kampanye Pilpres 2014.

"Kalau sudah selesai semua Pak Jokowi enggak perlu maju, tetapi emang masih ada yang belum selesai, yang perlu dituntaskan. Maka Pak Jokowi perlu maju dan perlu kita dukung," imbuh pria yang kini menjabat menteri sosial ini.

Dalam kesempatan ini, Idrus menyatakan Golkar akan tetap setia mendukung Jokowi sebagai capres 2019. Sebab, menurutnya, dukungan tersebut telah menjadi komitmen bersama seluruh kader dan pengurus partai beringin yang tertuang dalam keputusan Rapimnas Golkar 2016 dan Munaslub Golkar 2017.

Menurut Idrus, Golkar tidak akan terpengaruh deklarasi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2019. Ini meskipun pada pilpres yang lalu partainya menjadi pendukung mantan Danjen Kopassus tersebut.

"Silakan partai-partai lain bermanuver. Kami tidak akan terpengaruh," kata Idrus.

Akan tetapi, Idrus menyatakan pihaknya menghormati keputusan Gerindra mengusung Prabowo kembali sebagai capres. Pasalnya, kata dia, itu sepenuhnya merupakan hak politik partai berlambang garuda tersebut.

"Kalau misalkan ada yang maju ya kami hargai sikap politik mereka, kami menghargai keindependesian mereka dalam menentukan sikap politik," kata Idrus.

Golkar menjadi partai politik pertama yang mendeklarasikan diri secara terbuka mendukung Jokowi sebagai capres 2019. Belakangan, partai tertua di Indonesia ini membuat gerakan-gerakan untuk menggalang dukungan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Salah satunya melalui GOJO, akronim dari Golkar Jokowi.

Partai yang selalu mejadi pemenang pemilu saat era Orde Baru ini pun mulai mengajukan nama ketua umumnya, Airlangga Hartarto jadi cawapres Jokowi meskipun belum secara resmi. Sejumlah politikus Golkar menilai Airlangga memiliki chemistry yang dekat dengan Jokowi.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yuliana Ratnasari