tirto.id - Kapolri Jenderal Idham Azis meminta seluruh jajarannya menjaga soliditas internal Polri menjelang pergantian Kapolri pada Januari 2021 mendatang. Idham tak mau ada persaingan antar orang maupun kelompok demi bisa menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini.
"Bila menjaga soliditas internal dengan baik, (maka) jangan SMS. Senang melihat teman susah, susah melihat teman senang," kata Idham dalam sambutan pada acara HUT ke-74 Bhayangkara di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Mantan Kabareskrim Polri ini menilai setiap anggota Korps Bhayangkara memiliki kesempatan untuk menjadi pucuk pimpinan Polri. Kata Idham tinggal kuasa Tuhan yang bisa menentukan nasib seseorang untuk menjadi Kapolri.
"Gantungkan harapanmu setinggi langit. Biar Tuhan yang memilih. Siapa saja di ruangan ini punya kesempatan yang sama (untuk jadi Kapolri selanjutnya)," jelasnya.
Idham mengaku memperingatkan ini supaya tidak ada 'susupo'. Istilah 'susupo' ini menurut Idham merupakan bahasa Palu yang dia artikan sebagai isu liar. Pasalnya, pembahasan mengenai calon Kapolri selalu menarik perhatian publik dan kerap kali muncul isu-isu liar.
"Semakin ke depan, semakin tajam [persaingan jadi Kapolri]," tuturnya.
Jenderal Idham Azis akan memasuki masa purna tugas sebagai Kapolri pada Januari 2021 lantaran sudah berusia 58 tahun. Idham diketahui berpengalaman di bidang reserse. Ia dilantik Presiden Joko Widodo pada 1 November 2019 untuk menggantikan Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Maju.
Sementara itu, upacara peringatan HUT Bhayangkara tahun ini dilakukan secara virtual karena masa pandemi Covid-19. HUT kali ini bertemakan 'Kamtibmas Kondusif Masyarakat Semakin Produktif'. Presiden Jokowi meminta Polri mengawasi dan menjaga stabilitas Indonesia di tengah pandemi. Ia mengingatkan potensi gangguan keamanan jelang pelaksanaan Pilkada 2020.
Jokowi juga tetap mengingatkan reformasi Polri tetap harus berjalan meski sedang dalam situasi pandemi COVID-19. Dia menambahkan, agar segala kelemahan berubah menjadi kekuatan baru karena tantangan dunia semakin kompleks seperti kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara, hingga kejahatan yang berkaitan kekayaan negara.
"Walaupun saat ini Polri fokus dalam membantu mengendalikan pandemi Covid-19, tapi berbagai agenda strategis Polri tidak boleh dilupakan," kata Jokowi.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto