tirto.id - Idawati, yang merupakan istri dari salah satu korban sandera milisi Abu Sayyaf di Filipina, merasa bersyukur atas kepulangan suaminya Suriansyah (33) dalam keadaan selamat.
"Keluarga besar menerima informasi Suriansyah bebas dari sandera dalam keadaan selamat pada Minggu (1/5/2016) petang. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu," kata Idawati, istri Suriansyah di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (2/5/2016).
Idawati mengatakan, informasi pembebasan suaminya dari cengkraman milisi Abu Sayyaf sekaligus menghakhiri perasaan cemas dan kesedihan seluruh anggota keluarga korban penyanderaan.
"Dari awal keluarga berharap agar Pak Suriansyah, sebagai tulang punggung keluarga, kembali di Kendari dalam keadaan selamat," kata Idawati.
Idawati mengaku terakhir kali bertemu dengan suaminya di Kendari terjadi pada Oktober 2015 lalu.
"Pada Oktober 2015 ia bertemu anak-anak dan keluarga saat kapalnya beroperasi rute Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dan Torobulu, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara," kenang Idawati.
Atas keselamatan suaminya itu, Idawati berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas segala upaya pembebasan seluruh korban yang telah terlepas dari maut.
"Suami saya dan ayah dari Adnansah Suriansyah (anak sulung) dan Azza Aisiyah (anak bungsu) mencari nafkah untuk keluarga dan juga memberi kontribusi devisa untuk negara," ujarnya Idawati.
Untuk diketahui, Suriansyah yang bersama sembilan orang rekannya disandera kelompok Abu Sayyaf pada 23 Maret 2016 di perairan Filipina adalah kepala kamar mesin II pada perusahaan PT Maritim Line. (ANT)
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Putu Agung Nara Indra