tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 5,7 juta boks makanan untuk konsumsi jemaah haji di Madinah selama musim haji 2023. Makanan tersebut merupakan hasil kontrak kerja sama panitia dengan 21 dapur dan perusahaan katering di Madinah.
“Jemaah akan tinggal selama lebih kurang sembilan hari di Madinah. Mereka menjalani ibadah Arbain, salat berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu. Dalam rentang sekitar sembilan hari itu, jemaah akan mendapat tiga kali makan sehari,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid lewat keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).
Subhan menyebut pada fase kedatangan gelombang pertama telah disiapkan layanan konsumsi untuk sekitar 100.000 jemaah. Jika dikalikan tiga kali makan dan masa tinggal sembilan hari, maka total sekitar 2,7 juta boks katering yang disiapkan. Ia menambahkan bahwa jumlah lebih besar akan disiapkan pada fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua.
Jemaah juga akan mendapatkan konsumsi pada saat kedatangan di Arab Saudi atau saat akan pulang ke Indonesia. Setiap jadwal makan, disiapkan juga air mineral. Untuk sarapan, dibagikan minuman satu kemasan botol 330 ml. Sementara saat makan siang dan malan malam, dibagikan satu kemasan botol 660 ml.
Menu makan yang disajikan seluruhnya dimasak dengan cita rasa nusantara. Untuk menu makan pagi atau sarapan: Nasi Kuning, Nasi Uduk, Nasi Goreng, Telur Dadar Daun Bawang Cabe Merah, Orek Tempe Cabe Hijau, Teri Kacang Balado, Orak Arik Telur Cabe Merah, dan Ayam Goreng Tepung
Menu makan siang disiapkan nasi putih yang dipadu dengan: Ikan Kaci Bumbu Balado dan Tumis Sayuran, Rendang Daging dan Tumis Jamur Cabe Merah, Ikan Bandeng Presto dan Terong Balado, Ayam Gulai dan Tumis Timun Wortel, Ikan Manyung Goreng Bumbu Rajang dan Tumis Kembang Kol Wortel, Ayam Woku dan Tumis Jamur Cabe Merah, Ikan Patin Goreng Bumbu Kuning dan Tumis Timun Wortel.
Sedang untuk menu makan malam, nasi putih disajikan dengan: Ayam Goreng Kecap dan Kentang Mustofa, Telur Dadar Daging Cincang dan Terong Teri Balado, Opor Ayam dan Oseng Tempe Cabe Merah, Semur Daging dan Kentang Mustofa, Telur Dadar Daging Cincang dan Tempe Orak Arik Cabe Merah, Ikan Tuna Cabe Hijau dan Terong Teri Balado, serta Daging Sapi Bumbu Tongseng dan Kembang Kol Tepung Goreng
Setiap makan siang dan malam, jemaah juga mendapat buah-buahan berupa jeruk, pisang, atau apel.
Subhan juga menyebut panitia telah menyiapkan hotel dengan spesifikasi minimal setara bintang tiga. Ada 94 hotel yang telah disiapkan dengan skema sewa semi musim dan blocking time. Beberapa hotel di antaranya setara dengan bintang empat bahkan lima.
Sebanyak 94 hotel yang disiapkan itu dengan kapasitas mencapai 105 ribu jemaah. Hotel ini akan digunakan pada fase kedatangan jemaah gelombang pertama (sebelum puncak haji) dan juga gelombang kedua (setelah puncak haji).
Hotel-hotel jemaah haji Indonesia tersebar pada tiga wilayah sekitar Masjid Nabawi, yaitu: Syimaliyah (utara), Gharbiyah (barat), dan Janubiyah (selatan). Pada tiga wilayah tersebut, hotel-hotel jemaah haji Indonesia terbagi dalam lima sektor layanan, sektor 1 sampai 5. Sektor satu berada di wilayah Syimaliyah (utara) Masjid Nabawi (dekat pintu utama halaman depan). Sektor 2 sampai 4 berada di wilayah Gharbiyah (barat) Masjid Nabawi. Sektor 5 di Janubiyah (selatan) Masjid Nabawi (dekat arah kubah hijau).
Seluruh hotel jemaah haji Indonesia di Madinah berada di kawasan Markaziyah. Maksudnya, berada pada lokasi-lokasi yang dekat dengan Masjid Nabawi. Jarak terjauh antara hotel jemaah dan Masjid Nabawi adalah sekitar 600 meter dan yang terdekat dari pintu masjid adalah 15 meter.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan