Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Tautan Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat

Tautan yang beredar tidak mengarah pada laman resmi Kementerian Sosial maupun instansi pemerintah lainnya.

Hoaks Tautan Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat
Header Periksa Fakta Guru Sekolah Rakyat. tirto.id/Fuad

tirto.id - Sekolah Rakyat yang akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA direncanakan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Sekolah Rakyat sendiri merupakan sekolah gratis di mana seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi dalam pelaksanaannya. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyebut program ini merupakan kolaborasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Berhubungan dengan Sekolah Rakyat, di media sosial berseliweran narasi soal rekrutmen posisi guru untuk program ini. Akun Facebook bernama “yosi arsyani” (arsip) salah satunya, menyebarkan klaim ini disertai dengan sebuah tautan pendaftaran.

Akun itu menyebut kalau pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Sekolah untuk Rakyat, sebagai sebuah program pendidikan khusus yang tidak hanya bertujuan memberikan akses belajar yang lebih luas tetapi juga mengajak masyarakat, khususnya para pendidik, untuk berperan aktif.

Proses rekrutmen untuk tenaga pengajar Guru Sekolah Rakyat resmi dibuka, memberikan kesempatan bagi para guru berdedikasi untuk mengabdikan diri dan membawa perubahan positif,” begitu bunyi keterangan unggahannya.

Foto Periksa Fakta Guru Sekolah Rakyat

Foto Periksa Fakta Guru Sekolah Rakyat. foto/hotine periksa fakta tirto

Selama hampir dua minggu beredar di Facebook, yakni dari Selasa (22/4/2025) sampai Senin (5/5/2025), unggahan ini sudah dibagikan ke 67 orang, dan memperoleh 1.400 tanda suka serta 52 komentar. Meski ada warganet yang berterima kasih atas informasi yang disebarkan, beberapa warganet lain justru mengatakan kalau klaim akun pengunggah itu hoaks.

Akun Facebook lain juga terlihat membagikan narasi serupa, tapi dengan tautan pendaftaran yang berbeda.

Lalu, bagaimana kebenarannya?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto mula-mula mengecek tautan pendaftaran guru yang disertakan akun “yosi arsani”. Dengan menyalin tautan ke situs urlscan.io, kami menemukan tautan yang beredar tidak mengarah pada laman resmi Kemensos maupun instansi pemerintah lainnya.

Laman pendaftaran itu justru meminta nomor Telegram pengguna. Saat mengecek akun media sosial resmi Kemensos, salah satunya Instagram, kami pun tak menemukan tautan pendaftaran guru Sekolah Rakyat seperti dalam klaim.

Poster dengan gambar laki-laki dan perempuan berseragam guru yang menyertai unggahan justru ditemukan diunggah oleh akun Instagram “nyalanesia”. Poster itu tidak berkaitan dengan rekrutmen tenaga pendidik Sekolah Rakyat, melainkan rekrutmen penggerak literasi daerah.

Menukil situs Kemensos, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik disebut dimulai pada April 2025. Peserta didik akan diseleksi melalui berbagai tahapan, termasuk seleksi administratif.

Anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.

Sementara itu, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menjelaskan kalau tenaga pendidik akan direkrut dari 60.000 guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ia mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya.

Selain itu, pemerintah pun disebut membuka opsi penugasan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekolah Rakyat. Para calon guru bakal mengikuti seleksi untuk mengukur kompetensi dan kesiapan mereka.

“Kita ingin tahu para guru itu punya empati sosial. Tidak hanya dia punya kompetensi akademik yang bagus. Tapi paling tidak karena ini berangkatnya adalah dari anak-anak yang punya kelas khusus,” ujar Nuh.

Salah satu tautan pendaftaran resmi tenaga pendidik di Sekolah Rakyat yakni https://bit.ly/GuruSekolahRakyat. Laman itu digunakan untuk mendaftar sebagai guru di Sekolah Rakyat di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dilaporkan Antara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Sultra, Yusmin, mengatakan pendaftaran guru sekolah rakyat terbuka bagi Guru ASN maupun Non-ASN.

"Kemudian mengajukan surat permohonan menjadi tenaga pendidikan/guru sekolah rakyat dengan permohonan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara cq. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, disertai fotokopi ijazah terakhir, KTP, SKCK, surat keterangan sehat, dan melampirkan sertifikat lainnya sebagai pendukung," ujarnya, seperti dikutip Antara, Jumat (25/4/2025).

Yusmin menambahkan, penerimaan tersebut diutamakan bagi lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang belum berstatus ASN. Selanjutnya pelamar bisa membuat surat pernyataan kesediaan menjadi guru Sekolah Rakyat.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tautan yang beredar tidak mengarah pada laman resmi Kementerian Sosial (Kemensos) maupun instansi pemerintah lainnya. Laman pendaftaran itu justru meminta nomor Telegram pengguna.

Tirto tidak menemukan tautan pendaftaran guru Sekolah Rakyat seperti dalam klaim di akun Instagram resmi Kemensos. Kemensos mengatakan kalau tenaga pendidik akan direkrut dari 60.000 guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Salah satu tautan pendaftaran resmi tenaga pendidik di Sekolah Rakyat yakni https://bit.ly/GuruSekolahRakyat. Laman itu digunakan untuk mendaftar sebagai guru di Sekolah Rakyat di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Jadi, narasi pendaftaran guru Sekolah Rakyat dengan tautan tertentu bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH RAKYAT atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - News
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty