tirto.id - Wakil Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hidayat Nur Wahid, mengatakan salah satu alasan diubahnya visi misi BPN dikarenakan pihak banyak menemukan hal-hal baru dan masukan dari masyarakat, terutama mengingat cawapres Sandiaga baru saja selesai menempuh kampanye 1.000 di seluruh Indonesia.
"Dalam perjalanan kan menemukan beragam hal dan masukan dari masyarakat, karena Pak Sandi hadir lebih dari 1000 titik, tentu beliau mendapatkan banyak hal dan layak untuk dimasukkan lagi. Kemudian yang ada lebih dipadatkan lagi, enggak ada bedanya dengan yang dulu," katanya di kompleks DPR RI, Jumat (11/1/2019) pagi.
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengubah visi misi yang telah disetor ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Perubahan ini diajukan satu pekan sebelum pelaksanaan debat perdana pada 17 Januari 2019.
Sebelumnya, visi misi Prabowo-Sandi hanya berjumlah 13 halaman, tapi kini menjadi 45 halaman termasuk sampulnya.
Namun, Hidayat sendiri tak menjawab detail dari perubahan halaman tersebut. Ia menyerahkan kepada Ketua BPN Djoko Santoso, Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar, atau ke Sandiaga langsung untuk membahas perubahan halaman tersebut.
"Tapi kata kuncinya menurut saya, visi misi harus menyerap dari keinginan di masyarakat, apa yang menjadi temuan di masyarakat. Prabowo Sandi ketemu masyarakat dan mereka mengakomodasi sekedar visi misi. Tapi visi misi enggak berubah dari yang asli," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri