tirto.id - Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Januari 2019 menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi-Maruf masih unggul dibandingkan pasangan Prabowo-Sandi di 6 kantong suara pemilih.
"Jika dibuat skor dari enam kantong tersebut, Jokowi-Ma'ruf menang 5-1 dari pasangan Prabowo-Sandi," kata peneliti LSI Denny, JA Adjie Alfaraby di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Kamis (7/2/2018).
Adjie menerangkan, kantong suara pemilih muslim dengan populasi pemilih sebanyak 85 persen, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan 49,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno meraup 35,4 persen. Sementara itu, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 15,1 persen.
Di daerah kantong suara pemilih non muslim atau minoritas dengan populasi pemilih 15 persen, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 86,5 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 4,7 persen. Sementara, yang belum menentukan pilihan sebesar 8,8 persen.
Sementara itu, pada kantong suara pemilih wong cilik atau pemilih dengan kategori penghasilan di bawah Rp2 juta dengan populasi pemilih 50,3 persen, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul 58,4 persen dari Prabowo-Sandiaga Uno yang hanya memperoleh suara 24,7 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 16,9 persen.
Pada kantong suara pemilih perempuan atau emak-emak, Jokowi-Maruf Amin justru unggul 57 persen sementara Prabowo-Sandiaga Uno 27,8 persen. Populasi pemilih perempuan itu sendiri sebesar 50 persen dengan 15,2 persen masih belum menentukan pilihannya.
Selanjutnya, pada kantong suara pemilih terpelajar dengan populasi pemilih sebanyak 11,5 persen, kali ini Prabowo-Sandiaga Uno unggul 44,2 persen dari Jokowi-Ma'ruf Amin 37,7 persen. Pemilih terpelajar yang belum menentukan pilihannya sebesar 18,1 persen.
Lebih lanjut, pada kantong suara pemilih millenial dengan populasi pemilih sebesar 44,9 persen berdasarkan kategori umur di bawah 40 tahun, Jokowi-Maruf Amin kembali unggul 52,6 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 33,8 persen serta yang belum menentukan pilihan sebesar 13,6 persen.
Apabila dilihat dari Agustus 2018 hingga Januari 2019, dukungan Jokowi-Maruf meningkat di segmen minoritas, wong cilik, emak-emak, dan milenial. Di kantong minoritas, elektabilitas Jokmar yang hanya 47,5 persen pada Agustus 2018 naik menjadi 86,5 persen pada Januari 2019. Di sisi wong cilik, elektabilitas 54,7 persen pada Agustus 2018 naik menjadi 58,4 persen.
Kemudian, dari sisi emak-emak naik dari 50,2 persen menjadi 57 persen. Di kantong milenial naik dari 50,8 persen menjadi 52,6 persen. Sementara itu, Jokowi mengalami penurunan di sisi terpelajar dari 40,4 persen menjadi 37,7 persen dan pemilihan muslim dari 52,7 persen menjadi 49,5 persen.
Sementara itu, dari kubu Prabowo-Sandi, kubu Prabowo-Sandi mengalami kenaikan pendukung dari sisi muslim dan milenial dari Agustus 2018 ke Januari 2019. Dukungan Prabowo-Sandi pada pemilih muslim naik dari 27,9 persen menjadi 35,4 persen. Sementara itu, dari kantong milenial naik dari 31,8 persen menjadi 33,8 persen.
Selain dua sisi itu, Prabowo-Sandi mengalami penurunan. Di kantong suara wong cilik, suara Prabowo-Sandi turun dari 25,2 persen menjadi 24,7 persen. Kemudian dari isi emak-emak dari 0,9 persen menjadi 27,8 persen. Dari kaum terpengaruh dari 44,5 persen menjadi 44,2 persen. Pemilih non-muslim mengalami penurunan sangat tajam dari 43,6 persen menjadi 4,7 persen.
Survei dilakukan pada periode 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1200 responden di 34 provinsi di Indonesia. LSI Denny JA membagi pemilih di 6 kantong, yakni kantong pemilih muslim, pemilih non-muslim atau minoritas, pemilih wong cilik, emak-emak, kalangan terpelajar, dan minimal. Dari keenam kantong pemilih itu.
Penelitian menggunakan pendekatan multistage random sampling dengan nilai margin error sebesar 2,8 persen. Penelitian juga dilakukan dengan cara wawancara secara tatap muka dengan kuesioner. Mereka juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan FGD, analis media, dan indepth intervensi. Survei dibiayai langsung oleh LSI Denny JA.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH